Kanker serviks menempati urutan kedua setelah kanker payudara sebagai penyebab kematian akibat kanker di Indonesia. Kanker serviks dapat dicegah dengan pemeriksaan dini seperti IVA. Rendahnya motivasi WUS dalam melakukan pemeriksaan IVA, akan mempengaruhi minimnya angka pemeriksaan IVA di fasilitas kesehatan. Hal ini memungkinkan bertambahnya jumlah klien yang terlambat terdeteksi kanker serviks pada stadium awal, sehingga gejala kanker baru akan terdeteksi saat penyakit sudah mencapai stadium akhir. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan kanker serviks terhadap motivasi pemeriksaan Inspeksi Visual Asam Asetat di Desa Tlobong. Penelitian ini menggunakan desain kuantitatif dengan metode cross-sectional. Populasi meliputi seluruh WUS di Desa Tlobong dengan jumlah total 159 WUS. Sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik simple random sampling dengan jumlah 115 WUS. Pengambilan data menggunakan analisis univariat dan bivariat dengan uji statistik kolerasi spearman’s rho dengan SPSS 25. Instrumen dalam penelitian ini menggunakan kuisioner. Hasil penelitian didapatkan bahwa responden dengan pengetahuan baik sebanyak 77% (65 WUS) memiliki motivasi kuat. Berdasarkan uji statistik menggunakan spearman’s rho menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara variabel bebas pengetahuan kanker serviks terhadap motivasi pemeriksaan IVA dengan adanya hasil p-value<0>