Abstrak


Pengaruh Status Sosial Ekonomi Terhdap Perkembangan Anak Usia 24 Bulan Di Wilayah Kerja Puskesmas Sangkrah


Oleh :
Azka Tazkiyatun Nafisah - R0418008 - Fak. Kedokteran

Menurut WHO (World Health Organization) prevalensi penyimpangan perkembangan anak di Indonesia menunjukkan prevalensi 7,51%. pada anak usia dini perkembangan berjalan sangat cepat, sehingga setiap kelainan atau penyimpangan kecil apabila tidak terdeteksi dan tidak di tangani akan mengurangi kualitas sumber daya manusia dikemudian hari. Perkembangan anak dapat optimal jika didukung dengan berbagai faktor, salah satunya yakni faktor sosial ekonomi. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan adanya pengaruh status sosial ekonomi terhadap perkembangan anak usia 24 bulan. Penelitian ini merupakan penelitian survei analitik dengan desain yang digunakan adalah cross sectional. Teknik pengambilan sampel menggunakan simple random sampling sebanyak 48 anak usia 24 bulan yang terdapat di wilayah kerja Puskesmas Sangkrah. Pada ibu / orang tua diberikan kuesioner status sosial ekonomi dan pada anak dilakukan skrining perkembangan dengan menggunakan kuesioner pra skrining perkembangan (KPSP). Analisis hasil penelitian menggunakan uji statistik Spearman menunjukkan hasil signifikan dengan hasil signifikansi sebesar 0,016 yang berarti signifikansi lebih kecil dari 0,05 yang bermakna terdapat hubungan yang signifikan antara status sosial ekonomi terhadap perkembangan anak usia 24 bulan di wilayah kerja Puskesmas Sangkrah. Kesimpulan: Status sosial ekonomi memiliki pengaruh terhadap perkembangan anak usia 24 bulan.