ABSTRAK
YULIA CAHYANI. B0117059. 2022. Sistem Morfologi Bahasa Jawa dalam Novel Mintarsih Ledhek Pepujanku Karya Tulus Setiyadi (Kajian Struktur dan Makna). Skripsi: Program Studi Sastra Daerah Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini, yaitu: (1) bagaimanakah proses afiksasi bahasa Jawa dan makna gramatikal yang terdapat dalam novel Mintarsih Ledhek Pepujanku karya Tulus Setiyadi? (2) bagaimanakah proses reduplikasi bahasa Jawa dan makna gramatikal yang terdapat dalam novel Mintarsih Ledhek Pepujanku karya Tulus Setiyadi? (3) bagaimanakah proses komposisi bahasa Jawa dan makna gramatikal yang terdapat dalam novel Mintarsih Ledhek Pepujanku karya Tulus Setiyadi?
Tujuan penelitian ini adalah (1) mendeskripsikan proses afiksasi bahasa Jawa dan makna gramatikal yang terdapat dalam novel Mintarsih Ledhek Pepujanku karya Tulus Setiyadi, (2) mendeskripsikan proses reduplikasi bahasa Jawa dan makna gramatikal yang terdapat dalam novel Mintarsih Ledhek Pepujanku karya Tulus Setiyadi, dan (3) mendeskripsikan proses komposisi bahasa Jawa dan makna gramatikal yang terdapat dalam novel Mintarsih Ledhek Pepujanku karya Tulus Setiyadi.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu deskriptif kualitatif. Data penelitian yang digunakan adalah data tulis, berupa kata yang mengalami proses morfologis yaitu afiksasi, reduplikasi, dan komposisi. Sumber data tulis berasal dari novel bahasa Jawa yang berjudul Mintarsih Ledhek Pepujanku karya Tulus Setiyadi. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode simak dengan teknik catat. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode agih dengan teknik bagi unsur langsung (BUL). Penyajian hasil analisis data dalam penelitian ini menggunakan metode formal dan informal.
Dari hasil analisis dapat disimpulkan beberapa hal, yaitu: (1) proses afikasi (wuwuhan) yang ditemukan meliputi: prefiksasi (ater-ater), infiksasi (seselan), sufiksasi (panambang), konfiksasi, dan imbuhan simulfiks (boten sareng), beserta makna gramatikal yang ditimbulkan akibat proses-proses tersebut, (2) proses reduplikasi (tembung rangkep) yang ditemukan meliputi tembung dwilingga dan dwipurwa, beserta makna gramatikal yang ditimbulkan akibat proses tersebut, lan (3) proses komposisi (tembung camboran) yang ditemukan meliputi tembung camboran wutuh dan tembung camboran tugel, beserta makna gramatikal akibat proses tersebut.
Kata kunci : sistem morfologi, struktur, makna.