Abstrak


Peristiwa fathu makkah (studi tentang perkembangan


Oleh :
Nofi Ari Widiastuti - K4405030 - Fak. KIP

ABSTRAK Tujuan Penelitian ini adalah untuk mendiskripsikan: (1) Latar belakang terjadinya Peristiwa Fathu Makkah, (2) Proses terjadinya Peristiwa Fathu Makkah, (3) Kekuasaan Pemerintahan Islam di Jazirah Arab setelah Peristiwa Fathu Makkah, (4) Tanggapan masyarakat Quraisy terhadap perkembangan Islam di Jazirah Arab. Penelitian ini menggunakan metode historis. Sumber data yang digunakan adalah sumber data sekunder yang berupa buku-buku yang berkaitan dengan tema penelitian yaitu sejarah Islam. Teknik pengumpulan data menggunakan studi kepustakaan. Teknik analisis data menggunakan teknik analisis historis, yaitu analisa yang mengutamakan ketajaman dalam mengolah suatu data sejarah. Prosedur penelitian dengan melalui empat tahap kegiatan yaitu: heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan: (1) Latar belakang terjadinya Peristiwa Fathu Makkah karena adanya pengingkaran yang dilakukan oleh kaum Quraisy terhadap isi Perjanjian Hudaibiyah. Nabi Muhammad kemudian membuat tiga alternatif tuntutan yang salah satunya harus dipenuhi oleh kaum Quraisy. Kaum Quraisy ternyata memilih alternatif yang ketiga yaitu membatalkan perjanjian Hudaibiyah, maka tidak ada pilihan lain bagi Nabi dan pasukan Islam kecuali harus bersiap siaga untuk berangkat berperang menghadapi mereka. Nabi mengumpulkan pasukan yang terbesar sepanjang sejarah Nabi untuk mengadakan penyerangan ke kota Makkah. (2) Peristiwa Fathu Makkah belangsung pada malam kedua puluh dari bulan Ramadhan tahun ke 8 Hijriah atau bulan Januari 630 M yang dimenangkan Kaum Muslimin. Penaklukan terhadap kota Makkah ini dilakukan tanpa pertumpahan darah. Pasukan kaum Muslimin yang berjumlah sepuluh ribu orang membuat kaum Quraisy menyerah. Bahkan Nabi memberikan amnesti umum kepada seluruh penduduk kota Makkah dan dengan itu pula banyak para pembesar Quraisy yang memeluk agama Islam. (3) Peristiwa Fathu Makkah menjadikan kekuasaan pemerintahan Islam di Jazirah Arab semakin meluas. Nabi mempercayakan urusan pemerintahan untuk kota Makkah dan sekitarnya kepada orang muslim yang baru saja mengikuti Islam. Kemenangan Nabi dalam setiap peperangan menunjukkan bahwa Nabi dapat menguasai dan menundukkan musuh Islam sehingga dapat mengambil alih posisi kekuasaan. (4) Perkembangan Islam yang begitu pesat setelah peristiwa Fathu Makkah membuat kaum Quraisy yang dahulunya menentang Islam, berbalik arah secara berbondong-bondong menyatakan untuk memeluk Islam. Tetapi ada golongan orang-orang musyrikin yang sampai sekarang golongan ini menentang Islam. Mereka berusaha untuk menghancurkan orang-orang Islam dengan berbagai cara. Kaum Quraisy sampai sekarang masih tinggal di wilayah Jazirah Arab dan mereka ditakdirkan untuk menjadi golongan yang menentang Islam.