Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) Latar belakang mengenai munculnya Darmo Kondo pada tahun 1903, (2) Perkembangan surat kabar Darmo Kondo di bawah Tjoa Tjoe Kwan pada tahun 1903-1910, (3) Perkembangan surat kabar Darmo Kondo di bawah Boedi Oetomo cabang Surakarta pada tahun 1911-1920. Sesuai dengan tujuan penelitian ini, maka metode yang digunakan adalah penelitian sejarah, yang meliputi langkah Heuristik, Kritik Sumber (Kritik Intern dan Kritik Ekstern), Interpretasi data dan tahap terakhir yaitu Historiografi. Sumber yang digunakan dalam penelitian ini berupa surat kabar Darmo Kondo 1903-1920, arsip dan dokumen terkait surat kabar di Hindia Belanda pada tahun 1903-1920, surat kabar De Nieuwe Vorstenlanden, foto dan majalah yang sejaman. Selain sumber-sumber primer, penelitian ini juga dilengkapi dengan sumber-sumber sekunder yang diperoleh dari buku-buku referensi, artikel-artikel yang berkaitan, dan penelitian terdahulu yang masih berkaitan dengan tema yang diambil dalam penelitian ini. Berdasarkan analisis dari berbagai sumber yang telah diperoleh, dapat disimpulkan bahwa perkembangan surat kabar di Hindia Belanda sangat masif pada awal abad ke-20. Salah satu surat kabar yang muncul saat itu adalah Darmo Kondo. Pada saat di bawah Tjoa Tjoe Kwan, perkembangan pemberitaan Darmo Kondo sangat dipengaruhi oleh keadaan sosial dan politik pada tahun 1903-1910. Rubrikasi Darmo Kondo mencakup semua bidang baik di dalam negeri maupun luar negeri. Darmo Kondo juga menjadi salah satu surat kabar yang paling berpengaruh dalam hal modernisasi masyarakat Jawa pada masa tersebut. Pada saat di bawah Boedi Oetomo, Darmo Kondo merupakan salah satu surat kabar yang gencar memberitakan gagasan-gagasan pergerakan nasional. Darmo Kondo menerima semua tanggapan masyarakat dengan objektif untuk menjadi wadah masyarakat dalam berdiskusi. Darmo Kondo mampu memberikan informasi secara cepat bagi masyarakat Hindia Belanda mengenai kehidupan politik, sosial dan ekonomi yang sedang terjadi baik di dalam maupun di luar negeri.
