Cross selling merupakan strategi pemasaran yang menawarkan sejumlah produk tambahan yang masih terikat dengan produk utama yang dibeli. Cross selling yang pernah diterapkan di Taman Satwa Taru Jurug Surakarta adalah tiket terusan. Tiket terusan menjual tiket utama dengan menawarkan sejumlah tiket wahana lain yang ada di Taman Satwa Taru Jurug Surakarta.
Melalui teknik pengumpulan data dengan cara wawancara langsung dengan pihak internal Taman Satwa Taru Jurug Surakarta yaitu pada bagian Kepala Seksi Divisi Pemasaran dan Kepala Seksi Pegawai Karcis Cepat. Menggunakan metode pendekatan kualitatif dengan teknik analisis data yaitu template analysis.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana penerapan strategi cross selling yang berupa tiket terusan dan mengetahui kendala apa saja yang menyebabkan strategi cross selling yang berupa tiket terusan berhenti sehingga tidak diterapkan kembali di Taman Satwa Taru Jurug Surakarta. Hasil penelitian bahwa penerapan strategi cross selling akan diterapkan kembali dengan lebih baik dan lebih tertata lagi setelah konsep Taman Satwa Taru Jurug Surakarta seperti Taman Safari.
