Abstrak


Analisis Tingkat Bahaya Erosi di Kecamatan Tirtomoyo, Wonogiri, Jawa Tengah dengan Metode USLE (Universal Soil Loss Equation) melalui Penggunaan SIG (Sistem Informasi Geografis)


Oleh :
Chairunissa Putri Avianti - H0217013 - Fak. Pertanian

Erosi merupakan salah satu masalah di bidang pertanian. Erosi tanah dapat menyebabkan hilangnya lapisan tanah atas yang mengandung nutrisi bagi tanaman. Keragaman penggunaan lahan dalam kegiatan pertanian dapat mempengaruhi besarnya erosi yang terjadi. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi tingkat bahaya erosi dan sebaran tanah erodibilitas pada beberapa penggunaan lahan pertanian dan faktor penentu erosi, serta menyediakan arah konservasi di Kabupaten Tirtomoyo, Wonogiri, Jawa Tengah. Penelitian ini merupakan survei penelitian dengan pendekatan deskriptif eksploratif berdasarkan hasil observasi lapangan dan analisis laboratorium. Titik pengambilan sampel ditentukan secara purposive pada 12 satuan lahan. Parameter yang diamati adalah tekstur tanah, struktur tanah, bahan organik, permeabilitas, panjang lereng dan kemiringan lereng, vegetasi, dan pengelolaan konservasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat bahaya erosi di daerah penelitian memiliki tingkat bahaya erosi rendah, sedang, dan berat, dan tegalan memiliki tingkat bahaya erosi tertinggi laju erosi 43,61 t ha-1 thn-1 dan sawah memiliki laju erosi terendah 4,61 t ha-1 thn-1. Itu Faktor penentu erosi tanah adalah erodibilitas, tekstur tanah, dan pengelolaan tanaman/vegetasi. Penggunaan lahan tidak berpengaruh signifikan terhadap erodibilitas, namun setiap penggunaan lahan memiliki nilai erodibilitas yang berbeda. dimana nilai erodibilitas tertinggi adalah 0,30 t ha h ha-1 MJ-1 mm-1 dengan nilai sedang di kebun penggunaan lahan, sedangkan erodibilitas terendah sebesar 0,04 t ha h ha-1 MJ-1 mm-1 dengan nilai sangat rendah pada pemanfaatan sawah. Arahan konservasi yang dapat dilakukan di Kecamatan Tirtomoyo untuk penggunaan lahan perbaikan manajemen adalah kombinasi dari teknik konservasi vegetatif seperti penggunaan mulsa organik dan pengelolaan tanaman untuk meningkatkan bahan organik dan konservasi mekanis teknik seperti perbaikan teras untuk meminimalkan kehilangan tanah.