Abstrak


STUDI TENTANG BATIK MOTIF ABSTRAK BANYU MILI DI SANGGAR SEMBUNG BATIK LENDAH, KULON PROGO 2022


Oleh :
Farah Fadhila - K3217030 - Fak. KIP

Penelitian ini bertujuan dalam mendeskripsikan : 1) konsep pembuatan batik motif abstrak Banyu Mili di Sanggar Sembung Batik Kulon Progo, dan 2) visualisasi batik motif abstrak Banyu Mili.

Penelitian ini adalah penelitian jenis kualitatif dengan menggunakan studi kasus tunggal terpancang karena penelitian ini menggunakan pengarahan satu target. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi ke lokasi penelitian, wawancara, dan Dokumentasi. Validitas data yang digunakan berupa review informan, dan triangulasi sumber. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis interaktif berupa hubungan yang meliputi reduksi data, menyajikan data, dan terakhir menarik kesimpulan data.

Hasil penelitian meliputi: 1) konsep pembuatan batik Banyu Mili ini meliputi meliputi ide, konsep penciptaan, serta konsep perwujudannya. Ide penciptaan batik Banyu Mili terdapat latar belakang penciptaannya yang berasal dari problematika masyarakat Gulurejo, Lendah yang sedang mengalami krisis ekonomi sehingga salah satu seniman sekaligus pengrajin batik abstrak Kulon Progo ikut melakukan turun tangan menangani permasalahan tersebut agar bisa ditanggapi oleh pemerintahan Desa Gulurejo dan segera diatasi. 2) Visualisasi batik motif abstrak Banyu Mili terdapat unsur dan prinsip visualisasi seni rupa yang mana unsurnya terdiri atas bentuk yang berupa titik yang jika diperbesar membentuk bidang geometri, non geometri, dan organik, garis yang cenderung gelombang atau lengkung ganda, bidang bentuk organik isi motif batik Banyu Mili, unsur warna dominan yang digunakan dalam batik ini bersifat kuat dan cerah yang mana juga mencerminkan karunia rezeki yang didapatkan dengan baik dengan menyimbolkan warna cerah yang mengalir deras dan juga ketertarikan masyarakat luas lebih besar pada warna abstrak jenis ini, teksturnya lebih dominan kasar semu karena terdapat efek retak-retak pada warna. Kemudian bagian prinsipnya terdapat prinsip kesatuan dan irama karena batik Banyu Mili cenderung memiliki bentuk, bidang, warna yang selaras menyatu dan mengulang berturut-turut. Selanjutnya, dilakukan proses pembuatan batik meliputi pembuatan sketsa pada kain mori, melukis menggunakan malam / lilin dengan kuas dan canting, pewarnaan dengan zat larutan pewarna buatan dan alami, pelorodan untuk menghilangkan malam yang masih menempel pada kain, terakhir melakukan finishing berupa membersihkan sisa malam yang masih menempel dan pengeringan kain di tempat terik matahari. Proses pembuatan Batik Banyu Mili memiliki ciri khas pada pembuatan sketsanya dengan kombinasi alat kuas dan canting menggunakan malam parafin agar menimbulkan efek retak-retak pada kain serta memasukkan isen-isen klasik seperti parang dan kawung dengan pewarnaan menggunakan teknik usap / celup, semprot, dan kuas / canting.