Abstrak


Pengetahuan Lokal Petani dalam Budidaya Tanaman Sayur di Desa Beruk, Kecamatan Jatiyoso, Kabupaten Karanganyar


Oleh :
Sonia Canda Mahdafika Utami - H0417073 - Fak. Pertanian

Budidaya tanaman sayur adalah salah satu kegiatan yang dipilih oleh mayoritas petani daerah lereng sebagai sumber pendapatan keseharian mereka. Pemilihan tanaman sayur ini dikarenakan masa panen yang lebih cepat, permintaan yang semakin meningkat seiring dengan pertambahan jumlah penduduk, dan kondisi faktor lingkungan yang sangat mendukung. Budidaya tanaman sayur pada daerah lereng ini salah satunya yaitu ada di daerah Desa Beruk, Kecamatan Jatiyoso, Kabupaten Karangayar. Desa Beruk sendiri menurut Hidayat dalam Azhari et al. (2021), merupakan daerah dengan tingkat kemiringan lereng dalam kategori lereng kelas V (> 45%) atau sangat curam, serta memiliki luas wilayah sebesar 388,59 ha. Keadaan yang demikian, tentu saja menuntut petani untuk selalu belajar terkait dengan cara pengolahan atau budidaya tanaman sayur yang tepat untuk diterapkan pada kondisi dan daerah setempat. Penelitian ini dilakukan untuk mengkaji proses belajar petani di Desa Beruk, Kecamatan Jatiyoso, Kabupaten Karanganyar dalam menjalankan budidaya tanaman sayur dan pengetahuan lokal yang didapatkannya. Metode dasar yang digunakan yaitu deskriptif kualitatif. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa petani di Desa Beruk mendapatkan pengetahuan lokal bersumber dari orangtua/turun-temurun, petani dari dalam desa, dan petani dari luar desa. Cara belajar yang dilakukan oleh petani untuk mendapatkan pengetahuan lokal yaikni melalui lisan, pengamatan, trial and error, serta pengalaman. Pengetahuan lokal dalam pertanian yang masih dapat ditemui di Desa Beruk yakni pembibitan (bawang putih, bawang merah, wortel), pengolahan lahan (tahapan, frekuensi pengolahan, kalenan, kali gondhang, plipit), penanaman (cara, jarak, cara tanam bibit wortel, waktu, musim, tumpangsari, manfaat penanaman rumput), pemeliharaan (pemupukan, penyiangan, penjarangan, pengairan manual), panen dan pasca panen (cara, usia, hasil, limbah panen), alat-alat pertanian (pacul, linggis, ganco, garbu, cethok, arit, tembo, bagor, lanjaran, tali ikat lanjaran), serta penggunaan sarana produksi (hasil pembibitan sendiri, pupuk kandang, serta pupuk kompos).