;

Abstrak


PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN BLENDED LEARNING BERBASIS ETNOMATEMATIKA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA PADA MATERI SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL (SPLDV) SISWA KELAS X SMK KABUPATEN PEMALANG


Oleh :
Dian Aulia Citra Kusuma - S852002028 - Fak. KIP

Penelitian ini bertujuan untuk: 1) menjelaskan proses pengembangan model pembelajaran blended learning berbasis etnomatematika untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematika pada materi SPLDV dilihat dari aspek kevalidan, kepraktisan, keefektifan; dan 2) menjelaskan keampuhan hasil pengembangan model pembelajaran blended learning berbasis etnomatematika untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematika. 
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan menurut Budiyono dengan tahapan studi pendahuluan, pengembangan produk, dan pengujian produk. Teknik pengumpulan data meliputi observasi, tes, dan angket. Analisis data menggunakan analisis deskriptif. Teknik analisis data meliputi uji validitas, uji kepraktisan, uji keefektifan, dan uji keampuhan. Kevalidan diukur berdasarkan hasil validasi ahli model pembelajaran, RPP, dan materi. Kepraktisan diukur dari angket respon guru, peserta didik, dan keterlaksanaan model pembelajaran. Keefektifan diukur dengan membandingkan rerata hasil tes kemampuan pemecahan masalah siswa pada saat post-test kelas eksperimen dan kelas kontrol. Uji keampuhan dilakukan dengan eksperimen yang membandingkan kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
Simpulan dari penelitian ini adalah: 1) Studi pendahuluan dilakukan dengan penelitian awal, analisis kebutuhan, dan studi literatur. Pengembangan produk meliputi perencanaan, pengembangan produk awal, dan uji coba serta revisi. Pengujian produk memenuhi aspek kevalidan dengan skor rerata kevalidan 3,36, aspek kepraktisan memiliki presentase rata-rata angket respon 85%, dan aspek keefektifan terpenuhi dilihat dari rerata kemampuan pemecahan masalah matematika post test lebih tinggi dari pre-test setelah dikenakan model pembelajaran. 2) Produk ampuh dengan t_obs=3,4958  dan daerah kritis DK={t? t>1,66543}. H_0 ditolak sehingga model yang dikembangkan terbukti lebih baik daripada produk yang ada sebelumnya.