Perkembangan teknologi pada bidang konstruksi ditandai dengan adanya konstruksi digital, salah satu inovasinya adalah Building Information Modeling (BIM). BIM membantu proses konstruksi dengan meningkatkan koordinasi antar stakeholders sehingga meminimalisir terjadinya miskomunikasi. Dengan adanya BIM, pelaksanaan konstruksi dapat dilaksanakan lebih efektif, efisien, serta tepat sasaran. Dalam penelitian ini, BIM akan digunakan untuk mengevaluasi struktur atas bangunan yang sebelumnya telah didesain menggunakan standar perencanaan lama terhadap standar perencaan baru. Menggunakan alur kerja BIM, struktur atas bangunan akan dievaluasi apakah tetap aman jika dianalisis menggunakan standar perencanaan baru. Kemudian, dibuat model bangunan hipotetik yaitu bangunan eksisting yang salah satu elemen strukturnya mengalami perubahan. Analisis bangunan hipotetik menggunakan alur kerja BIM bertujuan untuk menggali potensi dari alur kerja BIM.
Pada penelitian ini evaluasi struktur atas bangunan akan berfokus pada respon struktur akibat beban gempa dan demand-capacity ratio elemen struktur. Respons struktur akibat beban gempa yang dimaksud meliputi rasio partisipasi modal massa, periode struktur, gaya geser dasar, dan simpangan antar lantai. Demand-capacity ratio adalah rasio gaya akibat kombinasi beban ultimit yang harus ditahan oleh elemen struktur dibandingkan dengan kekuatan nominal dari elemen struktur tersebut.
Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa struktur atas bangunan studi kasus tetap aman setelah dianalisis menggunakan alur kerja BIM dengan standar perencanaan baru. Bangunan hipotetik juga aman setelah dianalisis menggunakan alur kerja BIM. Alur kerja BIM lebih efektif digunakan karena sistemnya yang terintegrasi sehingga setiap ada perubahan pada suatu elemen akan berlaku juga pada keseluruhan bangunan.
