Indonesia adalah sebuah negara yang mempunyai keanekaragaman budaya dari setiap daerah. Salah satunya yaitu upacara adat pernikahan pada etnis lamaholot di Adonara. Adat pernikahan ini menunjukkan pentingnya mahar dari pihak keluarga mempelai laki -laki. Mahar dimanifestasikan dalam sebilah gading gajah, meskipun gajah itu sudah punah di Adonara. Hal ini menarik untuk diteliti alasan budaya gading gajah sebagai mahar pada etnis lamaholot. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis bagaimana masyarakat memaknai mahar sebagai nilai budaya yang bermakna dan bagaimana hal itu membentuk praktik mahar di masyarakat Lamaholot. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan deskripsi analitis. Teknik pengumpulan data yang dilakukan yaitu observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data diawali dengan pengkodean data, dilanjutkan dengan kondensasi data, lalu menyajikan data dalam bentuk naratif, kemudian yang terakhir adalah penarikan kesimpulan. Berdasarkan dari hasil penelitian, mahar atau belis yang dimanifestasikan dan diekspreksikan dalam bentuk simbolik gading gajah memiliki makna dan nilai kehidupan yang dijunjung tinggi oleh etnis lamaholot Adonara. Sehingga gading gajah ini harus dijaga kelestarian dan kebudayaannya sebagai warisan budaya luhur Indonesia.
