Abstrak


Hubungan Postur Kerja dan Karakteristik Individu dengan Keluhan Muskuloskeletal Pada Operator Welding PT. Barata Indonesia Cilegon


Oleh :
Alyza Imens - R0218008 - Sekolah Vokasi

Alyza Imens, R0218008, 2022. Hubungan Postur Kerja dan Karakteristik Individu dengan  Keluhan Muskuloskeletal Pada Operator Welding PT. Barata Indonesia Cilegon, Diploma 4 Keselamatan dan Kesehatan Kerja Sekolah Vokasi, Universitas Sebelas Maret, Surakarta.

Latar Belakang : PT. Barata Indonesia Cilegon bergerak di bidang pembuatan komponen turbin, salah satu kegiatan dari proses produksi yaitu kegiatan pengelasan oleh operator welding dengan empat posisi pengelasan. Postur kerja tidak ergonomis yang dilakukan dalam durasi lama dan berulang berpotensi menimbulkan keluhan muskuloskeletal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan postur kerja dan karakteristik individu (usia, indeks massa tubuh, masa kerja) dengan keluhan muskuloskeletal pada operator welding PT. Barata Indonesia Cilegon.

Metode : Penelitian ini menggunakan observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Teknik sampling responden sebanyak 40 orang yaitu total sampling. Instrumen penilaian postur kerja menggunakan metode REBA dan karakteristik individu seperti usia dan masa kerja didapatkan dari hasil wawancara sementara data indeks massa tubuh didapatkan dari hasil perhitungan antara berat badan dengan tinggi badan responden. Penilaian keluhan muskuloskeletal dilakukan dengan menggunakan kuesioner Nordic Body Map. Uji korelasi Somers’d dan uji regresi logistik ordinal digunakan sebagai data analisis.

Hasil : Hasil uji korelasi Somers’d menunjukkan terdapat hubungan signifikan antara postur kerja dengan muskuloskeletal (p value= 0,002), terdapat hubungan yang signifikan antara usia dengan keluhan muskuloskeletal (p value= 0,001), terdapat hubungan antara indeks massa tubuh (p value= 0,000) dengan keluhan muskuloskeletal dan terdapat hubungan antara masa kerja dengan keluhan muskuloskeletal (p value= 0,000). Variabel postur kerja merupakan variabel paling berpengaruh terhadap keluhan muskuloskeletal, kemudian disusul variabel masa kerja, usia dan indeks massa tubuh.

Simpulan : Terdapat hubungan antara postur kerja dan karakteristik individu dengan keluhan muskuloskeletal pada operator welding PT. Barata Indonesia Cilegon