Abstrak


Skrining Fitokimia, Formulasi, dan Evaluasi Sifat Fisika Kimia Sabun Cair Ekstrak Buah Parijoto (Medinilla speciosa Bl.)


Oleh :
Hainun Nisa Halida - M0617021 - Fak. MIPA

Sabun cair merupakan salah satu produk kosmetik yang digunakan untuk merawat dan membersihkan tubuh. Keamanan bahan-bahan dalam formula sabun sangat penting untuk diperhatikan karena sabun digunakan secara rutin. Buah parijoto (Medinilla speciosa Bl.) merupakan salah satu tanaman yang memiliki kandungan metabolit sekunder seperti flavonoid, saponin, dan tanin. Penggunaan bahan alam dalam formula sabun cair dapat memperkaya dan mengangkat nilai produk kosmetik. Tujuan penelitian ini yaitu melakukan skrining fitokimia, memformulasikan dan mengevaluasi sifat fisika kimia sabun cair yang mengandung ekstrak buah parijoto.

Penelitian ini menggunakan metode ekstraksi maserasi dengan pelarut etanol 96%. Ekstrak buah parijoto (Medinilla speciosa Bl.) dilakukan pengujian skrining fitokimia, kromatografi lapis tipis, serta digunakan sebagai bahan formulasi sabun cair. Formula sabun cair yang dirancang memperhitungkan kemanan bahan berdasarkan skor keamanan Environmental Working Group. Formulasi sabun cair dibuat di berbagai perbandingan jumlah basis dalam formula yaitu F1 (15%), F2 (20%), dan F3 (25%). Variasi tersebut digunakan untuk mengetahui pengaruh perbandingan konsentrasi basis terhadap sifat fisika kimia sabun cair. Sifat fisika kimia sabun cair dievalusi melalui pengujian pH, bobot jenis, tegangan permukaan, viskositas, daya bersih, waktu pembasahan, stabilitas busa, jumlah alkali, dan asam lemak bebas.

Skrining fitokimia dengan uji tabung dan penegasan dengan kromatografi lapis tipis menunjukkan bahwa ekstrak buah parijoto (Medinilla speciosa Bl.) mengandung senyawa fitokimia flavonoid, saponin, dan tanin. Sediaan sabun cair diformulasikan dengan jumlah basis sebesar 20?ngan perbandingan KOH dan asam lemak bebas sebesar (1:6). Pengujian sabun cair formula F1, F2, dan F3 memenuhi standar pengujian sabun cair menurut SNI. Stabilitas sabun cair dapat dipertahankan selama penyimpanan 3 minggu. Hasil pengujian ini menunjukkan bahwa sifat fisika kimia sabun cair F2 mendekati sabun cair komersial, sehingga dapat menjadi pilihan yang lebih baik untuk diformulasikan. Pengujian statistik SPSS One Way Anova menunjukkan terdapat perbedaan signifikan antara formula sabun cair terhadap nilai fisika kimia yang dihasilkan.