Masyarakat Kota Batam identik dengan masyarakat industri dan dekat dengan teknologi. Meskipun berangkat sebagai kota industri, masyarakat Batam tidak melupakan kebudayaan yang menjadi pengikat masyarakat. Berbagai kesenian yang ada di Batam tetap lestari hingga saat ini, karena adanya hubungan aktif antar masyarakat
Batam yang menjadi salah satu keberhasilan dalam upaya melestarikan kesenian Tari
Zapin Melayu.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Peran Modal Sosial dalam Pelestarian Kesenian Tari Zapin Melayu di Kota Batam pada era modernisasi. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam, observasi, studi kepustakaan dan dokumentasi. Pengambilan informan dalam penelitian ini menggunakan purposive
sampling, selanjutnya analisis data menggunakan model analisis interaktifserta uji validitas data menggunakan teknik triangulasi sumber.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa yang berperan aktif dalam pelestarian kesenian Tari Zapin Melayu adalah kepala bidang kebudayaan Kota Batam, staff rumah budaya Indonesia, pelatih sanggar, penari, serta masyarakat Kota Batam. Hubungan yang terjalin dalam pelestarian kesenian Tari Zapin Melayu diikat oleh kepercayaan. Selain itu, Jaringan yang ditemukan dalam pelestarian kesenian Tari Zapin Melayu tidak
lepas dari peran pemangku kepentingan (stakeholder). Adanya kerja sama antara pemerintah, pelatih sanggar dan masyarakat yang terlihat dari festival budaya yang diselenggarakan di Kota Batam hampir setiap tahunnya menjadi salah satu upaya pelestarian Tari Zapin Melayu,
Kata kunci: Modal Sosial, Tari Zapin Melayu, Modernisasi