Abstrak


ANALISIS DAYA DUKUNG LAHAN TERHADAP KEBERLANJUTAN USAHATANI PADI DI KECAMATAN SIDOHARJO KABUPATEN SRAGEN PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2020 (Implementasi Materi Pembelajaran Geografi pada Kelas XI Semester II Kurikulum 2013 Kompetensi Dasar 3.4. Menganalisis Ketahanan Pangan Nasional, Penyediaan Bahan Industri, serta Potensi Energi Baru dan Terbarukan)


Oleh :
Anggita Puspitosari - K5415010 - Fak. KIP

Tujuan Penelitian adalah (1) Mengetahui alih fungsi lahan pertanian sawah di Kecamatan Sidoharjo Tahun 2000-2020 (2) Mengetahui daya dukung lahan di Kecamatan Sidoharjo Tahun 2020 (3) Mengetahui keberlanjutan usahatani padi di Kecamatan Sidoharjo Tahun 2020 (4) Mengetahui pengaruh alih fungsi lahan pertanian sawah dan daya dukung lahan terhadap keberlanjutan usahatani padi (5) Mengetahui implementasi daya dukung lahan terhadap keberlanjutan usahatani padi ke dalam materi pembelajaran geografi. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif spasial. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah keberlanjutan usahatani padi. Variabel bebasnya adalah alih fungsi lahan pertanian sawah dan daya dukung lahan. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh penggunaan lahan pertanian dan produksi pertanian di Kecamatan Sidoharjo. Teknik pengambilan sampel dengan menggunakan purposive sampling. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, analisis dokumen, observasi dan interpretasi citra. Teknik analisis data yang digunakan adalah metode overlay untuk analisis alih fungsi lahan pertanian sawah, metode perbandingan antara ketersediaan lahan dan kebutuhan lahan untuk analisis daya dukung lahan, metode ordinasi Rap-LANDUSE untuk analisis keberlanjutan usahatani padi dan uji regresi linear berganda untuk analisis pengaruh. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa (1) Total alih fungsi lahan pertanian sawah kurun waktu 2000-2020 sebesar 552,6 ha dengan rata-rata alih fungsi 27,6 ha/tahun. (2) Daya dukung lahan di Kecamatan Sidoharjo terdapat 5 desa yang memiliki nilai surplus dan 7 desa yang memiliki nilai defisit. (3) Dimensi Ekologi dari 12 desa memiliki nilai indeks berkisar 60,11-67,94?ngan status keberlanjutan berupa berkelanjutan. Dimensi ekonomi dari 12 desa memiliki nilai indeks berkisar 61,28-74,12?ngan status keberlanjutan berupa berkelanjutan. Dimensi sosial dari 12 desa berkisar 65,02-83,17?ngan status keberlanjutan berupa berkelanjutan dan sangat berkelanjutan. Dimensi teknologi dari 12 desa memiliki nilai indeks sebesar 87,18?ngan status keberlanjutan berupa sangat berkelanjutan. Dimensi hukum & kelembagaan dari 12 desa memiliki nilai indeks berkisar 12,01-59,44?ngan status keberlanjutan berupa tidak berkelanjutan, kurang berkelanjutan dan berkelanjutan. Secara Multi-Dimensional Scalling nilai indeks 12 desa berkisar 59,88-66,09?ngan status keberlanjutan berupa berkelanjutan. (4) Hasil uji regresi linear berganda menunjukkan nilai R Square sebesar 0,874 artinya alih fungsi lahan pertanian sawah dan daya dukung lahan berpengaruh terhadap keberlanjutan usahatani padi sebesar 87,4%. (5) Implementasi daya dukung lahan terhadap keberlanjutan usahatani berupa pembuatan bahan ajar atau modul pembelajaran.