Abstrak


Perbedaan Kadar D-dimer antara Persalinan Pervaginam dan C-section pada Ibu Hamil COVID-19


Oleh :
Garwita Anindya Restisa - G0019080 - Fak. Kedokteran

Latar Belakang: COVID-19 merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus SARS-CoV-2 yang sebagian besar menyerang sistem pernapasan dan bersifat menular. COVID-19 memiliki jumlah kasus dan tingkat mortalitas yang tinggi. Bahkan, ibu hamil pun rentan tertular penyakit COVID-19. D-dimer merupakan produk akhir degenerasi cross-linked fibrin oleh aktivitas kerja plasmin dalam sistem fibrinolitik. D-dimer dapat menjadi biomarker aktivitas koagulasi dan alat prognosis pasien COVID-19. D-dimer meningkat pada kehamilan, persalinan, dan infeksi COVID-19. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui perbedaan kadar D-dimer antara persalinan pervaginam dan C-section pada ibu hamil COVID-19, sehingga mengetahui apakah riwayat persalinan memengaruhi kadar D-dimer.

Metode:Penelitian dilakukan di RSUD Dr. Moewardi Surakarta dengan pendekatan cross sectional. Penelitian menggunakan 67 sampel yang tercatat pada rekam medis sejak Maret 2020 hingga Maret 2022. Analisis data menggunakan uji Mann-Whitney pada software SPSS.

Hasil: Hasil uji Mann-Whitney pada 26 subjek dengan persalinan pervaginam dan 41 subjek dengan C-section didapatkan P-Value sebesar 0,031 (P<0>mean rank 40,44) dan C-section (mean rank 29,91).

Simpulan: Terdapat perbedaan kadar D-dimer antara persalinan pervaginam dan C-section pada ibu hamil COVID-19, kadar D-dimer lebih tinggi pada persalinan pervaginam dibandingkan dengan C-section.