Diabetes melitus merupakan suatu penyakit metabolisme kronis yang ditandai dengan tingginya kadar gula darah, tidak mampu mensekresi insulin, gangguan kerja insulin, gangguan metabolisme karbohidrat, lipid, dan protein. Penggunaan obat konvensional pada kondisi diabetes memiliki berbagai efek samping seperti memiliki efek reaksi alergi pada kulit, serta hipoglikemia yang fatal sehingga dapat menurunkan kesadaran pasien. Kakao (Theobroma Cacao L.) merupakan salah satu komoditas dengan kaya polifenol dan flavonoid yang dapat bermanfaat sebagai antioksidan. Dengan adanya studi dan bukti yang tersedia mengenai efek kakao terhadap diabetes, dilakukannya sistematik literatur review dengan tujuan mengetahui pengaruh penggunaan kakao (Theobroma Cacao L.) sebagai antidiabetes pada hewan coba. Metode sistematik literatur review mengikuti pedoman PRISMA Statement 2020 dengan menggunakan strategi pencarian literatur PICOS. Hasil sistematik literatur review menunjukkan bahwa 78 dari 83 biomarker (93,98%) memberikan hasil yang positif berupa pengaruh kakao terhadap diabetes. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu komponen bioaktif flava-3- ol berupa epikatekin, katekin dan prosianidin yang tinggi dalam kakao dapat secara efektif menjadi agen antidiabetes dengan meningkatkan sensitivitas insulin, penurunan lipid, mencegah terjadinya stress oksidatif dan inflamasi pada hewan coba.
