Pesatnya kemajuan teknologi menjadi salah satu cara untuk mengembangkan potensi desa wisata di Indonesia. Desa wisata memerlukan promosi melalui media digital untuk menarik pengunjung. Pada beberapa bulan belakangan, kasus Covid-19 berangsur turun yang membuat desa wisata kembali buka. Namun, hal tersebut berpotensi melanggar aturan pemerintah tentang pembatasan jumlah pengunjung. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah membuat aplikasi web desa wisata untuk menginformasikan jenis wahana dan mempermudah masyarakat yang ingin berkunjung dalam pembelian tiket masuk wahana. Sistem ini menggunakan metode pengembangan Agile-Scrum, dihasilkan suatu produk berupa aplikasi web dimana pengunjung dapat melakukan pembelian tiket wahana wisata melalui aplikasi desa wisata dan melakukan pembayaran dengan tiga metode pembayaran yaitu sistem top up, transfer, dan pembayaran secara langsung.