Abstrak


Implementasi Program Pekarangan Pangan Lestari terhadap Ketahanan Pangan Keluarga (Studi Kasus: Kelompok Wanita Tani Sekar Asri Mulyo Desa Cabeyan, Bendosari, Sukoharjo)


Oleh :
Whienanda Surya Hapsari - H0418084 - Fak. Pertanian

Implementasi program P2L yang telah berjalan perlu ditinjau sebagai bahan evaluasi agar kesejahteraan anggota KWT dapat terwujud dan pelestarian pertanian berbasis pemanfaatan pekarangan dapat berjalan secara berkelanjutan. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui implementasi kebijakan Program P2L pada Kelompok Wanita Tani (KWT) Sekar Asri Mulyo, (2) menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi implementasi program P2L (3) menganalisis sejauh mana Program P2L mampu mewujudkan ketahanan pangan keluarga di Desa Cabeyan.

Metode dasar dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan analisis deskriptif. Lokasi penelitian dilaksanakan di Desa Cabeyan, Kecamatan Bendosari, Kabupaten Sukoharjo yaitu pada Kelompok Wanita Tani (KWT) Sekar Asri Mulyo. Penentuan informan kunci ditentukan secara purposive yang berjumlah 2 informan, sedangkan penentuan informan lanjutan dengan teknik snowball berjumlah 7 informan. Metode analisis yang digunakan yaitu metode analisis interaktif Miles dan Huberman serta model evaluasi kesenjangan (Discrepancy Evaluation Model). Validitas data dilakukan dengan menggunakan triangulasi sumber dan metode.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa program P2L yang berjalan di Desa Cabeyan sudah berjalan baik, yaitu para anggota melakukan penanaman secara teratur baik di pekarangan demplot maupun di pekarangan masing-masing. Tujuan yang telah direncanakan sudah direalisasikan sesuai keberjalanan P2L di Desa Cabeyan. Faktor-faktor yang mempengaruhi implementasi program P2L terdiri dari faktor internal dan faktor eksternal yang dikelompokkan ke dalam faktor pendukung dan faktor penghambat. Faktor pendukung di antaranya adalah adanya dukungan dari kelompok tani, adanya waktu luang yang dimiliki oleh anggota, serta motivasi untuk mendapatkan ilmu dan pengalaman baru. Faktor penghambat di antaranya adalah kurangnya intensitas penyuluhan, usia anggota yang sudah tua, faktor lingkungan, perubahan cuaca, dan minimnya pengetahuan yang dimiliki oleh anggota terkait hama penyakit tanaman (HPT) dan teknologi. Output yang sudah dapat dicapai pada program P2L KWT Sekar Asri Mulyo di antaranya adalah pelestarian tanaman pangan dan peningkatan kesejahteraan keluarga. Output yang belum dapat dicapai adalah kemandirian pangan keluarga dan diversifikasi pangan.