Kondisi jalan nasional menurut Kementerian PUPR Tahun 2019 di Indonesia dengan kondisi tidak mantap sebesar 7,19%. Parameter iklim dan beban lalu lintas secara berulang mengakibatkan kerusakan, diperlukan evaluasi secara fungsional dan struktural. Evaluasi dilakukan pada ruas jalan dengan LHR yaitu LHR tinggi, sedang, dan rendah. Penelitian dilakukan untuk mengevaluasi kondisi fungsional, mengevaluasi kondisi struktural, dan mengkorelasikan kondisi fungsional dengan kondisi struktural.
Penelitian dilakukan pada ruas Jalan Lingkar Demak (Sta. 0+000 s.d. Sta. 6+910), Jalan Losari-Pejagan (Sta. 0+000 s.d. Sta. 9+370), dan Jalan Batas Kota Rembang-Bulu (Sta. 0+000 s.d. Sta. 46+370) menggunakan metode deskriptif analitis. Evaluasi kondisi fungsional dengan metode Pavement Condition Index (PCI) menggunakan kendaraan Hawkeye 2000, hasil nilai PCI dari data sekunder. Evaluasi kondisi struktural dengan metode Benkelman Beam dilakukan dengan truk STRG dan batang Benkelman Beam, hasil nilai lendutan dari data sekunder, dokumentasi kerusakan jalan dan keadaan kondisi lingkungan dilakukan melalui survei di lapangan.
Hasil nilai PCI pada ruas Jalan Lingkar Demak yaitu 57,14 (fair), Jalan Losari-Pejagan yaitu 22,25 (very poor), dan Jalan Batas Kota Rembang-Bulu yaitu 27,07 (very poor). Hasil nilai lendutan maksimum dan modulus elastisitas minimum pada ruas Jalan Lingkar Demak yaitu 0,5053 mm; 1139,22 MPa, Jalan Losari (Batas Prov. Jawa Barat)-Pejagan yaitu 0,5047 mm; 1203,16 MPa, dan Jalan Batas Kota Rembang-Bulu (batas Prov. Jawa Timur) yaitu 0,8109 mm; 704,16 MPa. Tidak ada korelasi untuk hubungan nilai kondisi fungsional dan nilai struktural pada ketiga ruas jalan penelitian.
Kata Kunci : Benkelman Beam, Korelasi, Pavement Condition Index.
