Abstrak


Pengaruh Variasi Metode Pemasakan Terhadap Karakteristik Jagung Bose Instan


Oleh :
Hidayatus Sholechah - H0917039 - Fak. Pertanian

Jagung bose merupakan makanan tradisional yang menjadi makanan pokok di NTT berbahan dasar jagung grits dan kacang-kacangan (kacang nasi dan kacang tunggak) direbus hingga lunak (±4 jam). Jagung bose instan diharapkan dapat menjadi solusi karena mampu mempercepat waktu rehidrasi, dapat menjadi penunjang asupan protein dan Fe. Tujuan penelitian ini adalah mendapatkan metode pemasakan yang tepat untuk menghasilkan jagung bose instan yang baik dan paling disukai panelis, untuk mengetahui karakteristik fisik, kimia, dan sensoris jagung bose instan. Penelitian dilakukan dengan menggunakan RAL satu faktor yakni variasi metode pemasakan yang dikombinasikan (campur aron kukus, campur aron autoclave, campur kukus autoclave, pisah aron kukus, pisah aron autoclave, pisah kukus autoclave). Analisis data dengan one way ANOVA, jika terdapat perbedaan signifikan dilakukan uji lanjut DMRT (?=0,05). Formula terpilih ditentukan berdasarkan metode De Garmo guna menentukan sampel pada analisis sensoris. Hasil penelitian menunjukkan perlakuan variasi metode pemasakan berpengaruh secara signifikan terhadap karakteristik fisik, kimia, dan sensoris, tetapi tidak mempengaruhi kadar lemak dan aroma. Jagung bose instan terbaik dan paling disukai panelis yaitu jagung bose instan campur aron autoclave (C2). Karakteristik dalam jagung bose instan C2 yaitu waktu rehidrasi 6,38 menit; rasio rehidrasi 445,91%; densitas kamba 0,29 g/ml;  tingkat pengembangan 190,00%; hardness 262,55 N; adhesiveness -75,33; springiness 0,344; cohesiveness 0,307; gumminess 91,78 g; L* 30,37; a* 4,47; b* 4,03; ohue 41,94; kadar air 7,44%; abu 1,68%; protein 13,84%; Fe 1,55%; lemak 1,48%; karbohidrat 76,17%; warna kemerahan (netral); aroma dan rasa netral; tekstur agak disukai (paling lunak); secara overall netral.

Kata kunci : Instan, Jagung Bose, Metode Pemasakan