Ternak yang dimiliki oleh peternak rakyat memiliki umur yang beragam, sehingga peternak perlu untuk mengetahui gambaran estrus masing-masing ternak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran estrus sapi potong pada umur yang berbeda. Penelitian ini menggunakan 27 ekor sapi potong betina jenis Limpo berumur 1,5-6 tahun yang menjadi umur muda (1,5 sampai 3,5 tahun) dan umur dewasa (diatas 3,5 tahun sampai 6 tahun). Data penelitian dianalisis secara statistik menggunakan uji T. Parameter yang diamati adalah suhu estrus, pH lendir serviks, nilai heat detector, dan lama estrus. Hasil penelitian menunjukkan sapi umur muda dan umur dewasa tidak memberikan perbedaan signifikan (nilai signifikansi>0,05) pada suhu estrus, pH lendir serviks, nilai heat detector, dan lama estrus. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa sapi potong umur muda dan umur dewasa yang diinjeksi dengan hormon PGF2? di Desa Senggreng, Kecamatan Sumberpucung, Kabupaten Malang memiliki gambaran estrus yang sama terhadap suhu vagina, pH lendir serviks, dan lama estrus. Nilai heat detector sapi potong umur muda dan umur dewasa pada saat estrus lebih rendah daripada nilai heat detector sapi yang tidak estrus.
