Abstrak


Isolasi, Karakterisasi, dan Uji Potensi Bakteri dari Lahan Tercemar Pestisida Klorpirifos Sebagai Agen Bioremediasi Tanah pada Pertanaman Bawang Merah di Brebes


Oleh :
Zenita Ayu Permatasari - H0218072 - Fak. Pertanian

Bawang merah termasuk salah satu komoditas unggulan yang sering dibudidayakan oleh petani dan memiliki nilai ekonomis tinggi sebagai sumber pengahasilan petani. Penting untuk menjaga kualitas bawang merah supaya aman untuk dikonsumsi. Akan tetapi masih banyak cara budidaya bawang merah yang dilakukan dengan kurang benar, contohnya adalah penggunaan pestisida kimia yang berlebihan. Penggunaannya yang berlebihan menyebabkan residu pestisida dapat mencemari tanah dan terserap ke dalam tanaman sehingga cemaran pestisida dalam tanah perlu dihilangkan. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan bakteri yang resisten dan dapat mendegradasi pestisida klorpirifos serta untuk mengetahui identitas dari bakteri tersebut. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif eksploratif dengan tahapan pengambilan sampel tanah, analisis tanah awal, isolasi bakteri, uji resistensi bakteri, identifikasi bakteri, dan uji potensi bakteri pendegradasi pestisida. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei 2021 sampai dengan Desember 2021. Pengambilan sampel tanah dilakukan di Kecamatan Bulakamba, Brebes dan analisis laboratorium dilakukan di Laboratorium Biologi dan Bioteknologi Tanah serta Laboratorium Kimia dan Kesuburan Tanah, Fakultas Pertanian, Universitas Sebelas Maret.

Hasil penelitian menemukan sebanyak 11 isolat bakteri yang resisten terhadap pestisida klorpirifos. Dari 11 isolat bakteri tersebut, dipilih 2 isolat bakteri terbaik yang selanjutnya akan diidentifikasi lebih lanjut yaitu isolat IB1 (Klebsiella pneumoniae) dan IB2 (Atlantibacter hermannii). Klebsiella pneumoniae termasuk bakteri gram negatif, mempunyai bentuk sel batang, non motil, oksidase (-), indol (-), produksi asam dari glukosa (+), anaerob fakultatif (+), tumbuh optimal pada suhu 37oC dan pH 7, toleran pada kadar NaCl 2?n sumber karbon glukosa. Atlantibacter hermannii termasuk bakteri gram negatif, mempunyai bentuk sel batang, motil, oksidase (-), indol (+), produksi asam dari glukosa (+), anaerob fakultatif (+), tumbuh optimal pada suhu 37oC dan pH 9, toleran pada kadar NaCl 6?n sumber karbon laktosa. Dari 2 isolat yang sudah diidentifikasi, isolat IB2 (Atlantibacter hermannii) dipilih untuk dilakukan pengujian lebih lanjut mengenai potensinya dalam menurunkan kadar klorpirifos. Atlantibacter hermannii memiliki kemampuan menurunkan kadar klorpirifos dalam waktu 8 hari sebesar 95,09% pada kondisi growing cells dan sebesar 96,92% pada kondisi supernatan di medium Nutrient Broth sehingga memiliki potensi untuk digunakan sebagai agen bioremediasi dan diharapkan dapat mendegradasi pestisida klorpirifos pada tanah.