Abstrak


Analisis Tingkat Kerawanan dan Resiliensi Masyarakat Terhadap Longsorlahan di Kecamatan Jatiyoso Kabupaten Karanganyar Tahun 2020


Oleh :
Sri Rahayu - K5416061 - Fak. KIP

Sri Rahayu. K5416061. ANALISIS TINGKAT KERAWANAN DAN RESILIENSI MASYARAKAT TERHADAP LONGSORLAHAN DI KECAMATAN JATIYOSO KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN 2020 (Implementasi dalam Pembelajaran Geografi di SMA dalam Bentuk Modul Ajar Materi Mitigasi Bencana Alam Kelas XI).Skripsi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. Juli 2022.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) tingkat kerawanan longsorlahan di Kecamatan Jatiyoso Kabupaten Karanganyar Tahun 2020; (2) tingkat resiliensi masyarakat terhadap longsorlahan di Kecamatan Jatiyoso Kabupaten Karanganyar Tahun 2020; dan (3) arahan mitigasi bencana yang dilakukan terhadap kerawanan longsorlahan di Kecamatan Jatiyoso Kabupaten Karanganyar.

Populasi yang digunakan untuk tingkat kerawanan longsorlahan adalah semua satuan lahan yang terdapat di Kecamatan Jatiyoso.Sedangkan untuk tingkat resiliensi masyarakat terhadap longsorlahan adalah kepala keluarga (KK) yang terdapat atau tinggal di daerah dengan tingkat kerawanan longsorlahan sedang hingga tinggi di Kecamatan Jatiyoso. Sampel yang digunakan untuk menentukan kerawanan longsorlahan adalah   sampel jenuh, sedangkan untuk  menentukan resiliensi masyarakat menggunakan porposive random sampling.  Pengumpulan data dilakukan dengan cara; observasi lapangan, wawancara, dan kajian dokumen. Analisis data menggunakan scoring (pengharkatan).

Hasil penelitian adalah sebagai berikut ini. Pertama, kerawanan longsorlahan di Kecamatan Jatiyoso terdapat tiga tingkatan, yaitu; (1) tingkat kerawanan longsorlahan rendah memiliki luasan sebesar 228,96 Ha atau 3,05?ri luas seluruh Kecamatan Jatiyoso, yang tersebar di Desa Jatisawit, Desa Karangsari, Desa Petung, Desa Tlobo, Desa Wonokeling, dan Desa Wukirsawit; (2) tingkat kerawanan longsorlahan sedang memiliki luasan sebesar 6.865,80 Ha atau sebesar 91,44?ri luas keseluruhan Kecamatan Jatiyoso yang tersebar di semua desa di Kecamatan Jatiyoso; dan (3) tingkat kerawanan longsorlahan tinggi memiliki luasan sebesar 413,94 Ha atau sebesar 5,51?ri luas keseluruhan Kecamatan Jatiyoso yang tersebar di Desa Beruk, Desa Wonorejo, dan Desa Wukirsawit.Kedua, resiliensi masyarakat terhadap longsorlahan  terdapat dua tingkatan, yaitu;  tingkat resiliensi sedang (55,56?ri Kecamatan Jatiyoso) dan tingkat resiliensi tinggi (44,44?ri Kecamatan Jatiyoso).  Ketiga,  arahan mitigasi bencana dengan membuat zona-zona yang mengacu pada tingkat kerawanan longsorlahan, yaitu; (1) zona I(kerawanan rendah) perlu adanya sosialisasi longsorlahan kepada masyarakat agar pengetahuan mengenai bahaya dan dampak longsorlahan dapat dipahami dan wilayah ini dapat digunakan untuk pertanian, kegiatan ekonomi, dan kegiatan produksi; (2) zona II (kerawanan sedang) perlu adanya pembatasan permukiman, evaluasi kesesuaian lahan pertanian, dan perlu adanya jalur evaluasi hingga tempat pengungsian; dan (3) zona III (kerawanan tinggi) perlu adanya larangan mengenai pembangunan dan seharusnya wilayah ini khusus digunakan untuk konservasi.