Penelitian ini mengkaji tentang pelaksanaan pencatatan perkawinan beda kewarganegaraan di Kabupaten Grobogan dan dampak dari perkawinan beda kewarganegaraan tersebut terhadap status kewarganegaraan anak hasil dari perkawinan beda kewarganegaraan. Perbedaan acuan petunjuk teknis pelaksanaan perkawinan beda kewarganegaraan antara Muslim dan Non-Muslim menjadi hal yang perlu diperhatikan oleh penduduk Indonesia serta prosedur catatan pinggir teruntuk anak berstatus kewarganegaraan ganda perlu menjadi perhatian. Jenis penilitian yang digunakan adalah yuridis-empiris yang bersifat deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Sumber data penelitian terdiri dari sumber data primer dan sumber data sekunder. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah studi kepustakaan dan studi lapangan yang diperoleh dari hasil observasi dan wawancara. Teknik analisis yang digunakan meliputi reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan petunjuk teknis terkait pelaksanaan perkawinan beda kewarganegaraan antara penduduk muslim dan penduduk non-muslim. Status kewarganegaraan bagi anak hasil perkawinan beda kewarganegaraan adalah anak berstatus kewarganegaraan ganda terbatas. Bukti kewarganegaraan ganda terbatas selanjutnya dicatat oleh Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil berupa catatan pinggir pada akta kelahiran anak hasil perkawinan beda kewarganegaraan.
