Abstrak


Analisis Komparatif Usahatani Padi Putih Anorganik dan Padi Merah Organik di Kecamatan Girimarto, Kabupaten Wonogiri


Oleh :
Galuh Dyah Pratiwi - H0817039 - Fak. Pertanian

Padi merupakan penyedia pangan yang mendukung ketahanan pangan nasional dan Kecamatan Girimarto, Kabupaten Wonogiri memiliki potensi untuk pengembangan budidaya padi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis biaya, , produktivitas, penerimaan, pendapatan, keuntungan, efisiensi, dan profitabilitas usahatani padi, serta membandingkan apakah terdapat perbedaan produktivitas, pendapatan, keuntungan, efisiensi, profitabilitas, persepsi petani dari usahatani padi putih anorganik dan padi merah organik di Kecamatan Girimarto, Kabupaten Wonogiri.
Metode dasar penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kuantitatif. Metode pengambilan lokasi secara purposive dan pengambilan sampel secara metode simple random sampling dengan 50 responden petani padi putih anorganik dan metode sensus untuk 50 responden padi merah organik. Penelitian menggunakan data primer dan sekunder dengan teknik pengumpulan data secara observasi, wawancara, dan dokumentasi. Data dianalisis menggunakan uji statistik distribusi Z pada tingkat kepercayaan 95% (? 0,05).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata biaya, dan penerimaan usahatani padi putih anorganik yaitu Rp 14.110.372/ha/MT dan Rp 15.034.605/ha/MT, sedangkan besarnya biaya dan penerimaan usahatani padi merah organik yaitu Rp 13.683.927/ha/MT dan Rp 21.336.000/ha/MT. Padi putih anorganik memiliki nilai produktivisas 3.715,40 kg/ha, pendapatan Rp 6.196.094/ha/MT, keuntungan Rp 924.233/ha/MT, efisiensi 1,07, dan profitabilitas 0,07. Padi merah organik memiliki nilai produktivisas 3.555,94 kg/ha, pendapatan Rp 13.765.637/ha/MT, keuntungan Rp 7.652.073/ha/MT, efisiensi 1,36, dan profitabilitas 0,36. Hasil uji statistik (z-test) menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan nyata biaya, produktivitas , persepsi petani mengenai keunggulan relatif dan tingkat kemudahan antara usahatani putih anorganik dan padi merah organik. Terdapat perbedaan nyata pendapatan, keuntungan, efisiensi, dan profitabilitas, dan persepsi petani mengenai tingkat kesesuaian antara usahatani putih anorganik dan padi merah organik.
Usahatani padi merah organik lebih menguntungkan daripada usahatani padi putih anorganik. Terkait dengan hal tersebut maka petani sabaiknya memilih padi merah organik untuk dibudidayakan karena bahwa nilai pendapatan dan keuntungan padi merah organik lebih tinggi dibandingkan padi putih anorganik, selain itu padi merah organik lebih ramah lingkungan, berkualitas tinggi, dan bermanfaat bagi kesehatan tubuh. Kecamatan Girimarto, agar meningkatkan peran penyuluh pertanian terhadap penyampaian informasi mengenai bagaimana cara budidaya padi yang lebih tepat dan efisien dengan tujuan untuk meningkatkan produktivitas tanaman padi yang diusahakan