Food handler memiliki peran yang sangat besar terhadap kemungkinan terjadinya kontaminasi pada makanan yang diolah. Pengetahuan, sikap dan praktik food handler menjadi salah satu aspek yang dapat mempengaruhi kualitas makanan yang dihasilkan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui tingkat dan hubungan antara pengetahuan, sikap dan praktik keamanan pangan food handler di Restoran X. Data responden sebanyak 123 food handler diperoleh melalui pengisian kuesioner yang terdiri dari pertanyaan tentang pengetahuan, sikap dan praktik keamanan pangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar penjamah makanan memiliki pengetahuan (78,46%), sikap (88,72%), dan praktik (86,99%). Korelasi antar variabel menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara pengetahuan dengan sikap (rs = 0,371), pengetahuan dengan praktik (rs = 0,288), dan sikap dengan praktik (rs = 0,311). Pengujian mikrobiologi sampel makanan berupa Total Plate Count, Escherichia coli, Salmonella, dan Staphylococcus aureus dilakukan untuk menggambarkan secara nyata kondisi keamanan pangan. Food handler dengan tingkat KAP tertinggi maupun terendah sama-sama menghasilkan beberapa sampel makanan yang tidak sesuai standar keamanan pangan. Studi ini menyarankan bahwa perlu dilaksanakan pelatihan keamanan pangan tentang kontrol waktu dan suhu pengolahan. Penilaian mikrobiologi pada sampel bahan dan area kerja juga diperlukan.
