Abstrak


Analisis Potensi Ekonomi Kreatif pada Subsektor Fashion di Kabupaten Cirebon (Studi Kasus Kampung Wisata Batik Trusmi)


Oleh :
Nadia Iradianti - F1120045 - Fak. Ekonomi dan Bisnis

Ekonomi kreatif dikatakan berpotensi jika terdapat lima pilar potensi ekonomi kreatif yaitu Sumber Daya, Industri, Teknologi, Institusi dan Lembaga Keuangan. Pada penelitian ini lima pilar tersebut dibagi menjadi Sumber Daya, Produksi, Komunikasi Pemasaran, Institusi dan Modal. Penelitian ini menggunakan metode Analysis Hierarchy Process (AHP) dengan menggunakan software berupa Microsoft Excel dan Super Decisions. Data pada penelitian ini menggunakan data primer berupa wawancara terstruktur menggunakan kuesioner yang ditujukan kepada 42 para pemilik toko batik di Kampung Wisata Batik Trusmi.

Hasil dari penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa dari kelima klasifikasi kriteria tersebut kriteria yang paling menyumbang potensi ekonomi kreatif yaitu Produksi lalu dilanjut dengan Sumber Daya, Komunikasi Pemasaran, Modal dan Institusi. Kampung Wisata Batik memiliki kelima kriteria tersebut sehingga dapat dinyatakan berpotensi namun terdapat kriteria yang harus dibenahi yaitu kriteria Institusi. Kriteria Institusi merupakan kriteria terendah pada potensi ekonomi keratif di Kampung Wisata Batik Trusmi. Faktor-faktor terbesar yang menyumbang potensi ekonomi kreatif di Kampung Wisata Batik Trusmi yaitu Kualitas Sumber Daya Pengrajin, Motif Batik yang Beragam, Dana Pribadi,  Promosi Penjualan dan Bahan Batik yang Berkualitas. Sedangkan faktor-faktor yang perlu dikembangkan yaitu faktor Publikasi, Marketing Event, Organisasi, Kebijakan Pemerintah dan Dana Bantuan Pemerintah.

Peran pemerintah diperlukan untuk meningkatkan industri kreatif batik di Kampung Wisata Batik Trusmi seperti  memberikan fasilitas berupa pelatihan membatik kepada generasi baru agar kualitas para pengrajin dapat terus berkembang, memberikan pengarahan mengenai fasilitas permodalan yang diberikan oleh pemerintah berupa KUR dan pemberian dana bantuan untuk pelaku industri yang membutuhkan, berkolaborasi dengan organisasi P3BC untuk memajukan industri kreatif batik di Kabupaten Cirebon, memberikan exposure kepada para pemilik toko atau sentra batik kecil di sebuah pameran atau acara.