Abstrak


Peranan forum for economic development and employment promotion (fedep) dalam perencanaan dan pelaksanaan program kampoeng batik Laweyan


Oleh :
Gracia Mora Gustavani - D0104070 - Fak. ISIP

ABSTRAK Dibentuknya Forum for Economic Development and Employment Promotion (FEDEP) di tingkat kabupaten/ kotamadya dimaksudkan supaya forum ini dapat berperan dalam meningkatkan akselerasi pembangunan ekonomi kerakyatan yang mengedepankan partisipasi seluruh stakeholders (negara, swasta, dan masyarakat). FEDEP Kota Surakarta dalam salah satu aktivitasnya memfasilitasi pengembangan klaster pariwisata Kampoeng Batik Laweyan, yang merupakan potensi unggulan daerah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana peranan FEDEP dalam perencanaan dan pelaksanaan program Kampoeng Batik Laweyan. Di samping itu, juga untuk mengetahui hambatan yang dihadapi FEDEP dalam menjalankan peranannya tersebut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif dengan mengambil lokasi di FEDEP Kota Surakarta dan Kampoeng Batik Laweyan. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling. Sumber datanya adalah sumber data primer dan sumber data sekunder. Tehnik pengumpulan data dengan cara wawancara mendalam dengan maksud untuk mendapatkan informasi secara lebih jauh dan mendalam. Di samping itu, dokumentasi juga digunakan dalam penelitian ini untuk memperoleh data sekunder guna mendukung hasil penelitian. Validitas data diperoleh dengan cara trianggulasi. Teknik analisa data yang digunakan adalah analisa kualitatif dengan model interaktif yang terdiri dari reduksi data, sajian data dan penarikan kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, diperoleh kesimpulan bahwa peranan yang dijalankan FEDEP dalam perencanaan dan pelaksanaan program Kampoeng Batik Laweyan berjalan kurang maksimal. Hal ini dikarenakan FEDEP kurang konsisten dalam menjalankan peranannya. Peranan FEDEP itu antara lain sebagai mediator, fasilitator, dinamisator, dan negosiator. Dari keempat peran tersebut, tiga di antaranya hanya berlangsung separuh jalan, sedangkan peran negosiator belum mampu dijalankan. Dalam melaksanakan peranannya tersebut, FEDEP mendapatkan berbagai hambatan, baik secara internal maupun eksternal. Hambatan internal antara lain: kesekretariatan yang belum representatif, terbatasnya dana FEDEP, belum maksimalnya partisipasi kepengurusan, hingga kurangnya komunikasi dan koordinasi antar anggotanya. Hambatan internal ini nantinya menimbulkan hambatan eksternal, yaitu adanya pemahaman yang berbeda mengenai FEDEP. Selain itu, FEDEP juga mendapatkan hambatan dari dinas-dinas terkait. Untuk mengatasi hal-hal tersebut, penulis memberikan saran:(1)Diperlukannya suatu pertemuan yang membahas tindak lanjut peranan FEDEP dalam klaster Kampoeng Batik Laweyan,(2)Diperlukannya peningkatan kapasitas dari masing-masing anggota FEDEp,(3)Diperlukannya evaluasi terhadap kinerja FEDEP.