Abstrak


PENERAPAN KARET PENGHAPUS PADA KEGIATAN PELATIHANGRAFIS CUKIL KAYU DI KOMUNITAS GRAFIS MINGGIRANDI DESA NGESTIHARJO, KECAMATAN KASIHAN,KABUPATEN BANTUL, PROVINSI YOGYAKARTA TAHUN 2022


Oleh :
Galih Anggit Prasetyo - K3215030 - Fak. KIP

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui : (1) Proses pelatihan grafis menggunakan karet penghapus di komunitas Grafis Minggiran Yogyakarta ditinjau dari aspek tujuan, materi, metode, media, dan evaluasi pengajaran. (2) Visualisasi karya yang dihasilkan perserta pelatihan grafis media karet penghapus di komunitas Grafis Minggiran Yogyakarta ditinjau dari aspek ide, bentuk, dan warna. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Sumber data yang digunakan adalah informan yang dipilih yaitu Theresia Agustina Sitompul selaku tutor di pelatihan cukil kayu anak, Rully Adi Putro selaku pengurus Komunitas Grafis Minggiran, Alexander Nawangseto selaku mantan ketua di Komunitas Grafis Minggiran, dan dua peserta pelatihan, Martin Eko Saputra dan Naufal Adiguna. Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Uji keabsahan data menggunakan
trianggulasi data dan reviu informan. Analisis data dengan model alir yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa: (1) proses pelatihan cukil kayu anak dilakukan 1 pertemuan dengan alokasi waktu 120 menit. Dalam proses pelatihan, tutor menggunakan metode ceramah, metode diskusi, metode problem solving, dan metode demonstrasi. Model yang digunakan adalah model pembelajaran training need assessment (model induktif), dan pada tahap evaluasi pembelajaran, tutor mengapresiasi kinerja peserta pelatihan melalui kerapian cetakan, seberapa banyak hasil cetakan, kreatifitas pemanfaatan bidang karet penghapus, kemauan peserta pelatihan dalam mencetak. (2) faktor pendukung penggunaan karet penghapus pada kegiata cukil kayu anak adalah karakteristik bahan, kualitas bahan dan kemudahan saat digunakan. Faktor penghambat ialah luas bidang yang minim serta perlunya pendampingan orang tua. (3) hasil karya cukil kayu dari setiap peserta memiliki keunikan dan ciri khasnya masing-masing. Pada pelatihan cukil kayu anak menitik beratkan pada aspek ide, warna, dan bentuk.