Latar Belakang: Hingga saat ini, penolakan yang dialami oleh Orang dengan HIV/AIDS (ODHA) masih banyak dirasakan. Hal ini dapat menyebabkan timbulnya perasaan negatif pada diri ODHA, tetapi dapat dicegah dengan menerapkan self-compassion. Self-compassion adalah kemampuan untuk berbelas kasih, peduli, dan memahami diri sendiri ketika mengalami situasi yang kurang menyenangkan, misalnya saat menderita suatu penyakit. Individu dengan self-compassion biasanya memiliki keinginan untuk meningkatkan kesejahteraan dirinya, salah satunya dengan menjalani pengobatan, agar terhindar dari perburukan kondisi. Kualitas hidup merujuk kepada bagaimana manusia mengukur “kebaikan” dari berbagai aspek kehidupan mereka. Penelitian mengenai self-compassion hubungannya dengan kualitas hidup pada Orang dengan HIV/AIDS dilakukan karena penelitian serupa belum pernah dilakukan di Surakarta sebelumnya.
Metode: Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan desain studi cross sectional, yang dilaksanakan pada 4 Juli 2022 di KDS Solo Plus Surakarta. Subjek penelitian adalah 50 Orang dengan HIV/AIDS yang termasuk ke dalam kriteria inklusi. Sampel diambil dengan teknik probability sampling jenis simple random sampling. Variabel terikat adalah tingkat kualitas hidup dan variabel bebas adalah self-compassion. Data kualitas hidup diperoleh dari pengisian kuesioner WHOQOL-HIV Bref dan data self-compassion diperoleh dari pengisian kuesioner SCS versi Bahasa Indonesia. Data kemudian akan dihitung menggunakan software SPSS dan dianalisis menggunakan uji korelasi Spearman.
Hasil: Terdapat korelasi yang signifikan dengan kekuatan korelasi yang cukup dan arah korelasi yang positif antara self-compassion dengan tingkat kualitas hidup pada ODHA di Kelompok Dukungan Sebaya (KDS) Solo Plus Surakarta.
Simpulan: Terdapat hubungan self-compassion dengan tingkat kualitas hidup pada Orang dengan HIV/AIDS di KDS Solo Plus Surakarta.
Kata Kunci: self-compassion, kualitas hidup, ODHA
