Trauma toraks merupakan penyebab morbiditas dan mortalitas yang signifikan pada orang dewasa dan anak-anak. Berdasarkan etiologi, cedera toraks dibagi menjadi trauma tumpul dan luka toraks tembus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran trauma dada korban mati akibat kecelakaan lalu lintas berdasarkan Visum et Repertum di Intalasi Kedokteran Forensik dan Medikolegal Rumah Sakit Dr Moewardi pada tahun 2016 – 2020. Metode: Penelitian ini bersifat deskriptif dengan pendekatan retrospektif. Teknik pengambilan data dengan total sampling melalui Visum et Repertum. Sampel berupa seluruh kasus kecelakaan lalu lintas yang ditangani Instalansi Forensik RSUD Dr. Moewardi dalam kurun waktu 2016-2020. Data dianalisis secara deskriptif serta disajikan dalam bentuk table dan grafik. Hasil: Didapatkan 125 kasus kematian akibat kecelakaan lalu lintas dari total 439 kasus yang diterima. Gambaran trauma dada yang tercantum pada VeR meliputi trauma berupa retak tulang 52,8%; luka 44,8%; abnormalitas pengetukan 19,2%; hematom 16,8%; dan kasus yang sulit diidentifikasi sebanyak 1,6%. Kesimpulan: Trauma dada korban mati KLL berdasarkan VeR IKF dan ML RSUD Dr. Moewardi tahun 2016-2020 paling banyak berupa patah tulang rusuk. Sedangkan yang paling jarang berupa abnormalitas dalam pemeriksaan pengetukan atau perkusi. Terdapat juga 2 kasus yang tidak dapat diidentifikasi trauma dadanya karena tidak memungkinkan.
