Abstrak


Penerapan Model Regresi Cox Proportional Hazard pada Data Jumlah Kematian Neonatal di Indonesia


Oleh :
Arnelia Wahyu Chrisnawati - M0118015 - Fak. MIPA

Neonatal adalah istilah medis bagi bayi yang berusia 0 hari (baru lahir) sampai berusia 28 hari. Bayi berusia kurang dari satu bulan beresiko tinggi
mengalami gangguan kesehatan, bahkan beresiko tinggi mengalami kematian karena daya tahan tubuh masih sangat lemah dan sistem organ tubuh belum bekerja secara maksimal. Dari 25.158 kematian bayi di Indonesia pada tahun 2020, 72% terjadi pada masa neonatal. Faktor-faktor utama yang menyebabkan kematian neonatal di Indonesia pada tahun 2020 adalah kondisi berat badan lahir rendah, asfiksia, infeksi, dan kelainan kongenital.

Untuk menganalisis tahan hidup bayi neonatal di Indonesia digunakan analisis tahan hidup, metode yang digunakan adalah model regresi Cox Proportional Hazard (CPH). Regresi CPH dapat dimodelkan jika memenuhi asumsi proportional hazard. Uji asumsi proportional hazard menggunakan uji Goodness of Fit (GOF). Setelah diperoleh model CPH menganalisis hazard ratio untuk mengetahui laju tahan hidup tiap variabel, dan kemudian menghitung taksiran peluang untuk mengetahui peluang tahan hidup neonatal. Tujuan penelitian ini untuk menerapkan model regresi CPH pada ketahanan hidup neonatal di Indonesia pada tahun 2020.

Data penelitian berupa data sekunder jumlah kematian neonatal di Indonesia tahun 2020, yang bersumber dari Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2020 sebanyak 34 data untuk setiap variabel, yaitu data kematian di setiap provinsi yang disebabkan oleh berat badan lahir rendah (BBLR), asfiksia, infeksi, dan kelainan kongenital. dalam menganalisis data, ke-34 provinsi dikelompokkan berdasarkan pulau dan kepulauan yaitu Pulau Sumatera, Pulau Jawa, Kepulauan Nusa Tenggara, Pulau Kalimantan, Pulau Sulawesi, Kepulauan Maluku, dan Pulau Papua. Data terdiri atas 28 variabel prediktor (X) yaitu 7 variabel BBLR di tiap pulau, 7 variabel asfiksia di tiap pulau, 7 variabel infeksi di tiap pulau, dan 7 variabel kelainan kongenital di tiap pulau.

Pada penelitian ini, parameter ? dari model CPH diestimasi dengan metode Maximum Likelihood Estimation (MLE), kemudian dibentuk model regresi CPH untuk setiap wilayah. Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh model regresi CPH dan peluang tahan hidup bayi neonatal yang terkena penyakit BBLR, asfiksia, infeksi, dan kelainan kongenital untuk tiap pulau dan kepulauan di Indonesia.