Abstrak


KAJIAN KUAT KEJUT DAN CRACK INITIATION PADA BETON MUTU TINGGI MEMADAT MANDIRI DENGAN METAKAOLIN 12,5?N VARIASI LIMBAH PECAHAN KERAMIK


Oleh :
Imaduddin Naufal S - I0118074 - Fak. Teknik

Penggunaan beton dalam dunia kontruksi mengalami kenaikan permintaan yang tinggi. Meningkatnya permintaan beton berbanding lurus dengan limbah yang dihasilkan. Oleh karena itu diperlukan inovasi beton yang memerhatikan aspek keberlanjutan (sustainability) namun tetap memiliki kuat tekan yang tinggi, sehingga dikembangkannya beton High Strength Self Compacting Concrete (HSSCC) dengan penambahan metakaolin sebagai substitusi semen dan variasi agregat limbah pecahan keramik sebagai substitusi agregat kasar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kuat kejut HSSCC dengan penambahan metakaolin sebagai substitusi semen dan limbah pecahan keramik sebagai substitusi agregat kasar.  Metode yang digunakan adalah metode eksperimental, dengan benda uji berupa silinder dengan diameter 15 cm dan tinggi 6 cm. Pengujian dilakukan pada beton dengan umur 28 hari dan dengan alat uji berupa impact drop weight. Berdasarkan hasil penelitian, substitusi metakaolin 12,5?ri berat semen dan substitusi agregat kasar limbah pecahan keramik telah memenuhi parameter beton memadat mandiri seperti yang tercantum dalam EFNARC 2005. Pada pengujian kuat kejut didapatkan nilai kuat kejut beton metakaolin limbah pecahan keramik dengan kadar 0%, 20%, 30%, dan 40% saat crack initiation berturut-turut 12.802,05 Joule, 25.339,23 Joule, 21.322,03 Joule, dan 15.848,05 Joule. Nilai kuat kejut beton metakaolin limbah pecahan keramik dengan kadar 0%, 20%, 30%, dan 40% saat runtuh total berturut-turut 13.140,5 Joule, 25.707,11 Joule, 21.704,63 Joule, dan 16.201,22 Joule. Penambahan limbah pecahan keramik meningkatkan kuat tekan beton dan kuat kejut beton.