Penelitian ini menguji apakah abnormal audit fee, rotasi audit, audit tenure, client importance, spesialisasi industri KAP, reputasi KAP, audit delay dapat mempengaruhi kualitas audit perusahaan manufaktur. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif sebagai dasar penilaian kualitas audit dengan menggunakan metode earning surprise benchmark yang menekankan pada laba yang dihasilkan oleh perusahaan. Penelitian ini menggunakan 350 sampel data panel dari perusahaan manufaktur yang telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) sepanjang tahun 2013-2019. Pengambilan sampel menggunakan non-probability dengan teknik purposive sampling, dan untuk menganalisis data peneliti menggunakan regresi logistik karena variabel terikat dalam penelitian ini hanya terdiri dari dua nilai. Hasil penelitian menunjukkan bahwa abnormal audit fee berpengaruh negatif signifikan terhadap kualitas audit. sedangkan rotasi audit, client importance dan spesialisasi industri KAP berpengaruh positif signifikan terhadap audit. Namun reputasi KAP dan audit tenure tidak berpengaruh positif terhadap kualitas audit, dan audit delay tidak berpengaruh negatif signifikan terhadap kualitas audit. Penelitian ini merupakan penelitian pertama kali untuk menguji abnormal audit fee terhadap kualitas audit dengan menggunakan metode perhitungan earning surprise benchmark. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi penetapan kebijakan dan pengembangan standar audit oleh peraturan terkait dan pengembangan penelitian tentang kualitas audit.
Kata Kunci: Earnings Surprise Benchmark, Kualitas Audit, Abnormal Audit Fee, Client Importance, Spesialisasi Industri Kap.
