COVID-19 merupakan penyakit menular yang telah menjadi pandemi global disebabkan oleh SARS-Cov-2. Komorbid yang paling umum pada pasien COVID-19 adalah hipertensi, diikuti dengan diabetes dan penyakit jantung koroner. Terapi hipertensi yang sering digunakan pada pasien COVID-19 dengan komorbid hipertensi adalah terapi golongan ACEi dan ARB. ACEi menjadi pilihan utama pada pasien yang memiliki penyakit jantung koroner dengan diabetes mellitus atau tanpa gangguan fungsi sistolik ventrikel, sedangan ARB digunakan pada pasien yang intoleran terhadap ACEi.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahu perbandingan efektivitas terapi ACEi dan ARB pada pasien COVID-19 dengan komorbid hipertensi di Rumah Sakit Universitas Sebelas Maret. Penelitian dilakukan sebagai studi observasional dengan desain cross sectional pada 84 pasien pada bulan Januari – Desember 2021 di Rumah Sakit Universitas Sebelas Maret. Analisis univariat dilakukan untuk mendeskripsikan distribusi dan karakteristik pasien, lama perawatan, dan pola penggunaan obat. Analisis bivariat dengan uji Chi Square dan uji Fisher untuk mengidentifikasi perbedaan efektivitas terapi ACEi/ARB terhadap kontrol tekanan darah dan NLR.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan signifikan antara efektivitas terapi ACEi dan ARB pada pasien COVID-19 dengan komorbid hipertensi. Hasil berdasarkan kontrol tekanan darah (tekanan darah terkontrol dan tidak terkontrol) pada terapi tunggal ACEi/ARB memiliki nilai p sebesar 0,069, pada kelompok terapi ACEi/ARB dengan CCB memiliki nilai p sebesar 0,723, dan kelompok ACEi/ARB dengan CCB memiliki nilai p sebesar 1,000. Hasil berdasarkan nilai NLR (normal dan tidak normal) pada terapi tunggal ACEi/ARB, terapi kombinasi ACEi/ARB dengan CCB ataupun diuretik memiliki nilai p sebesar 1,000.
