Abstrak


ANALISIS KINERJA SIMPANG BERSINYAL PADA PUSAT PERDAGANGAN KOTA SURAKARTA MENGGUNAKAN PERANGKAT LUNAK PTV VISTRO (Studi Kasus Simpang Empat Gading dan Simpang Empat Baturono Kota Surakarta)


Oleh :
Muhammad Luthfi Jaisyurrahman - I0118099 - Fak. Teknik

Dalam perkembangan transportasi manusia, permasalahan yang dihadapi semakin kompleks. Salah satu dari permasalahan tersebut adalah kemacetan. Pada umumnya, permasalahan yang sering dijumpai untuk melakukan kegiatan transportasi terletak pada persimpangan jalan di kota-kota besar. Kota Surakarta merupakan salah satu kota budaya dengan jumlah penduduk sebesar 522.728 jiwa dengan perkembangan jalur industri dan perdagangan yang sangat strategis. Hal tersebut menjadikan Kota Surakarta menjadi salah satu kota dengan arus lalu lintas yang sangat sibuk. Pada Simpang Empat Gading dan Simpang Empat Baturono merupakan titik yang cukup padat dengan volume kendaraan yang relatif tinggi. Dalam mengatasi permasalahan tersebut, maka diperlukan analisis kinerja simpang bersinyal

Penelitian ini memiliki tujuan untuk melakukan analisis kinerja simpang bersinyal pada Simpang Empat Gading dan Simpang Empat Baturono dengan jarak antar simpang sejauh 400 meter menggunakan perangkat lunak PTV Vistro dengan metode HCM 2010, serta melakukan permodelan dan perbandingan dengan skenario kondisi eksisting, skenario optimasi tunggal, serta skenario optimasi jaringan berdasarkan parameter tundaan (delay) dan derajat kejenuhan (degree of saturation).

Hasil analisis menunjukkan kinerja simpang bersinyal dengan perangkat lunak PTV Vistro mengalami peningkatan kinerja pada skenario optimasi bila dibandingkan dengan kondisi eksisting berdasarkan parameter tundaan (delay) dan derajat kejenuhan (degree of saturation). Luaran hasil analisis kinerja simpang berdasarkan kondisi eksisting pada Simpang Empat Gading mendapatkan nilai derajat kejenuhan (DS) sebesar 0,5 (pagi) dan 0,6 (sore) serta nilai tundaan (D) sebesar 57,1 det/smp (pagi) dan 38,0 det/smp (sore) sedangkan pada Simpang Empat Baturono mendapatkan nilai derajat kejenuhan (DS) sebesar 0,5 (pagi) dan 0,6 (sore) serta nilai tundaan (D) sebesar 62,1 det/smp (pagi) dan 43,9 det/smp (sore). Berdasarkan skenario optimasi didapatkan nilai terbaik dengan skenario optimasi tunggal dengan metode Minimize Critical Movement Delay (Split and Cycle Time) dengan luaran hasil analisis kinerja simpang pada Simpang Empat Gading mendapatkan nilai derajat kejenuhan (DS) sebesar 0,5 (pagi) dan 0,6 (sore) serta nilai tundaan (D) sebesar 49,5 det/smp (pagi) dan 58,0 det/smp (sore) sedangkan pada Simpang Empat Baturono mendapatkan hasil nilai derajat kejenuhan (DS) sebesar 0,5 (pagi) dan 0,6 (sore) serta nilai tundaan (D) sebesar 33,5 det/smp (pagi) dan 44,0 det/smp (sore).