Abstrak


Kajian Variasi Rasio Alkali Aktivator terhadap Modulus Elastisitas Fly Ash-Based Geopolymer Mortar dengan Metode Dry Mixing sebagai Material Patch Repair Beton


Oleh :
Irfan Muhammad Budiargo - K1518036 - Fak. KIP

Beton merupakan salah satu bahan bangunan yang paling sering digunakan sebagai struktur bangunan, namun beton juga tidak jarang mengalami kerusakan yang diakibatkan berbagai faktor. Salah satu metode perbaikan yang sering digunakan yaitu patch repair menggunakan mortar. Inovasi teknologi geopolymer merupakan cara memanfaatkan limbah fly ash sebagai bahan pengikat pengganti semen yang nantinya akan menciptakan fly ash based geopolymer mortar dengan metode dry mixing. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) Variasi perbandingan alkali aktivator Natrium Hidroksida (NaOH) dengan Natrium Silika-Pentahedrat (Na2SiO3.5H2O) yang menghasilkan nilai modulus elastisitas paling optimum pada mortar geopolimer. (2) Variasi umur  yang menghasilkan nilai modulus elastisitas paling optimum pada mortar geopolimer. Variasi perbandingan alkali aktivator Natrium Hidroksida (NaOH) dengan Natrium Silika-Pentahedrat (Na2SiO3.5H2O) yang digunakan 1:2; 1:2,5; 1:3 dan variasi umur yang digunakan 14 hari, 28 hari, dan 60 hari. Pengujian Modulus Elastisitas mengacu pada SNI 2847-2019. Hasil penelitian sebagai berikut : (1) Variasi perbandingan alkali aktivator Natrium Hidroksida (NaOH) dengan Natrium Silika-Pentahedrat (Na2SiO3.5H2O) yang menghasilkan nilai modulus elastisitas maksimum  terdapat pada variasi 1:3 dengan nilai modulus elastisitas sebesar 24801,21MPa, 29072,64 MPa, dan 30254,98 MPa. (2) Variasi umur yang menghasilkan nilai modulus elastisitas paling maksimum terdapat pada variasi umur 60 hari dengan nilai modulus elastisitasnya sebesar 28456,84 MPa, 28576,07 MPa, dan 30254,98 MPa.