Abstrak


Hegemoni Maskulinitas dan Pendidikan Perempuan Berbasis Lokalitas Dalam Novel-novel Indonesia Modern Warna Lokal Minangkabau


Oleh :
Iswadi Bahardur - T841708005 - Fak. KIP

ABSTRAK 

 

Iswadi Bahardur. T841708005. 2022. Hegemoni Maskulinitas dan Pendidikan Perempuan Berbasis Lokalitas dalam Novel-novel Indonesia Modern Warna Lokal Minangkabau. Disertasi. Promotor: Prof. Dr. Andayani, M.Pd., Co-Promotor: (1) Prof. Dr. Sarwiji Suwandi, M.Pd., (2) Dr. Nugraheni Eko Wardani, M.Hum. Program Doktor Pendidikan Bahasa Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret.

 

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh permasalahan praktik hegemoni maskulinitas dalam budaya matrilineal yang tergambar pada novel-novel Indonesia modern warna lokal Minangkabau. Relevan dengan latar belakang permasalahan, penelitian ini bertujuan untuk, 1) mendeskripsikan aspek sosial budaya yang melatarbelakangi pembentukan karakter maskulin tokoh laki-laki dalam novel-novel Indonesia modern warna lokal Minangkabau; 2) mendeskripsikan bentuk hegemoni maskulinitas tokoh laki-laki terhadap tokoh perempuan ditinjau dari power relation (relasi kekuasaan), production relation (relasi produksi), dan cathexis dalam novel-novel Indonesia warna lokal Minangkabau; 3) mendeskripsikan pendidikan karakter perempuan yang berbasis kearifan lokal sifat Bundo Kanduang dalam novel-novel Indonesia modern warna lokal Minangkabau.

Sumber data yang digunakan adalah novel Sitti Nurbaya karya Marah Rusli, Orang-orang Blanti karya Wisran Hadi, dan Perempuan Batih karya A.R. Rizal. Data penelitian dikumpulkan dengan teknik pencatatan dokumen dan wawancara. Untuk teknik pencatatan dokumen, tahapan pengumpulan data yang dilakukan adalah 1) pembacaan teks-teks dalam tiga judul novel yang menjadi sumber data penelitian; 2) unitizing (penandaan data yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan); 3) mengiventarisasi data (pencatatan data). Data penelitian yang telah diabsahkan dengan teknik ketekunan pengamatan dan triangulasi sumber, selanjutnya dianalisis melalui tiga tahapan yaitu, 1) data reduction (reduksi data); 2) display data (penyajian data); dan 3) conclusion drawing/verification (penarikan kesimpulan).

Hasil penelitian mengungkapkan hal berikut. Pertama,  aspek sosial budaya yang melatarbelakangi pembentukan karakter maskulin tokoh laki-laki dalam novel Sitti Nurbaya, Orang-orang Blanti, dan Perempuan Batih meliputi a) aspek geografi dan sejarah daerah, meliputi perang belasting, penghulu sebagai  penguasa wilayah dan masyarakat, sumber daya alam sebagai alat kekuasaan laki-laki; b) aspek adat istiadat dan tradisi meliputi hukum adat yang menguntungkan gender maskulin, tradisi-tradisi dalam  perkawinan, dan tradisi merantau; c) aspek status sosial dan pekerjaan meliputi, status sosial bangsawan, profesi kerja akademisi, pebisnis, penghulu, dan pekerja buruh. Kedua, praktik hegemoni maskulinitas dalam ketiga novel hanya berdasarkan relasi kekuasaan  meliputi, a) hegemoni maskulinitas tokoh laki-laki era kolonial Belanda yang terdiri dari 1) penindasan intelektual terhadap perempuan oleh laki-laki bangsawan yang menolak tradisi matrilineal; 2) penindasan intelektual dan kekerasan terhadap perempuan oleh laki-laki bangsawan berdasarkan ideologi matrilineal; 3) kekerasan dan pembunuhan perempuan oleh saudagar laki-laki Minangkabau; dan b) hegemoni maskulinitas laki-laki era pasca kolonial Belanda yang terdiri dari 1) kekerasan terhadap perempuan oleh kaum intelektual organik; 2) penindasan intelektual terhadap perempuan oleh kaum intelektual organik; 3) penindasan intelektual dan kekerasan oleh penghulu dan mamak berdasarkan ideologi matrilineal Minangkabau; 4) penindasan intelektual oleh laki-laki pekerja buruh harian. Ketiga, pendidikan karakter terhadap tokoh perempuan berbasis kearifan sifat Bundo Kanduang dalam ketiga novel dilakukan untuk membentuk sifat bana (benar) dan sifat cadiak (cerdas; cerdik).