Abstrak


Analisis Kinerja Simpang Bersinyal Ngapeman Menggunakan Program Simulasi PTV Vissim


Oleh :
Berlian Fikkriatur Rizqiah - I0117031 - Fak. Teknik

Jalan Brigjend Slamet Riyadi merupakan jalan arteri utama Kota Surakarta dengan pusat kegiatan yang banyak terjadi di sepanjang jalannya. Pada jalan satu arah tersebut terdapat contra flow bus lane yang hanya boleh dilewati oleh Batik Solo Trans (BST). Pada penerapan contra flow bus lane diperlukan pengaturan pengendalian simpang bagi kendaraan dan pejalan kaki yang melintasi simpang untuk lebih mengoptimalkan waktu siklus sehingga dapat meningkatkan kinerja simpang. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kinerja Simpang Ngapeman, yang merupakan salah satu simpang yang berada di Jalan Brigjend Slamet Riyadi.
Penelitian dimulai dengan melakukan survei untuk mendapatkan data primer yang meliputi volume dan komposisi lalu lintas, kecepatan kendaraan, waktu perjalanan, panjang antrian, dan geometri simpang dan ruas jalan. Model lalu lintas dibuat mengunakan program simulasi PTV Vissim dengan tiga skenario yaitu: kondisi eksisting, skenario double cycle dan penambahan skenario pedestrian pada skenario double cycle. Skenario eksisting yang merupakan base model yang telah dibuat kemudian dikalibrasi dan divalidasi untuk mendapatkan hasil yang akurat dan mendekati kondisi lapangan. Dilakukan kalibrasi menggunakan metode GEH (Geoffrey E. Havers) terhadap arus lalu lintas dan validasi menggunakan uji t untuk panjang antrian dan uji perbedaan relatif untuk waktu perjalanan. Setelah dikalibrasi dan divalidasi kemudian dilakukan pemodelan untuk skenario 1 atau skenario double cycle dan skenario 2 yaitu penambahan fase pedestrian pada waktu siklus skenario double cycle. Selanjutnya dilakukan perbandingan antara model kondisi eksisting dengan skenario double cycle dan skenario double cycle dengan penambahan fase pedestrian untuk didapatkan model dengan skenario terbaik.
Base model pada program simulasi PTV Vissim sudah terkalibrasi dengan nilai GEH kurang dari lima (GEH < 5>26% pada sore hari, dan tundaan sebesar 42% pada pagi hari dan 51% pada sore hari dari kondisi eksisting sehingga kinerja simpang meningkat. Ditambahnya fase pedestrian justru menurunkan kinerja simpang karena terdapat kenaikan panjang antrian sebesar 19% pada pagi hari dan 30% pada sore hari, waktu perjalanan sebesar 6% pada pagi hari dan 9% pada sore hari, dan tundaan sebesar 8% pada pagi hari dan 18% pada sore hari.

Kata kunci: double cycle, kinerja simpang, PTV Vissim.