Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi perbedaan resiliensi pada siswa laki-laki dan perempuan dengan latar belakang broken home di SMP Kristen 1 Surakarta. Penelitian kuantitatif ini menggunakan metode deskriptif komparatif. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa dengan latar belakang broken home di SMP kristen 1 Surakarta dengan kriteria orang tua bercerai yang berjumlah 41 siswa. Penentuan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik sampling jenuh, sehingga sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 41 siswa yang teridentifikasi berlatar belakang broken home dengan kriteria orang tua bercerai. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan angket yang disebar melalui google form. Angket digunakan untuk mengukur resiliensi antara siswa laki-laki dan siswa perempuan dengan latar belakang broken home di SMP Kristen 1 Surakarta. Data yang diperoleh selanjutnya dianalisis deskriptif dan uji beda dengan menggunakan uji independent sample t-test.
Hasil analisis deskriptif diperoleh hasil bahwa resiliensi pada siswa broken home di SMP Kristen 1 Surakarta berada pada kategori tinggi. Sementara itu, hasil uji beda menunjukkan nilai Sig. (2-tailed) sebesar 0,966 > 0,05 yang artinya tidak terdapat perbedaan resiliensi antara siswa laki-laki dan perempuan dengan latar belakang broken home di SMP Kristen 1 Surakarta.
Hasil yang diperoleh dari penelitian ini dapat digunakan guru bimbingan dan konseling untuk selalu mendampingi dan membimbing siswa dengan latar belakang broken home agar dapat memiliki kemampuan bertahan dalam keadaan sulit. Bagi peneliti selanjutnya, diharapkan adanya penelitian ini dapat dijadikan acuan dalam meneliti siswa broken home dengan sebaik-baiknya.
Kata Kunci: broken home, resiliensi, jenis kelamin
