Menurunnya kualitas lingkungan dan kerusakan bangunan heritage merupakan suatu tekanan yang diakibatkan dari adanya pariwisata budaya, sehingga perlu adanya revivalisasi oleh masyarakat lokalnya. Dinamika pembangunan dan modernisasi seringkali tidak memberikan ruang bagi upaya pelestarian dan perlindungan bangunan heritage. Upaya pemanfaatan bangunan heritage perlu disertai upaya pemaknaan agar pelestarian memiliki kontribusi nyata bagi masyarakat lokal. Kegiatan pelestarian berkelanjutan tidak hanya terbatas secara fisik namun perlu mempertimbangkan aspek non bendawi, nilai, dan makna yang seringkali diabaikan dan disalahartikan. Fungsi Rumah tradisional Jawa di desa wisata Brayut menjadi bergeser, karena untuk mewadahi kegiatan pariwisata tersebut. Namun makna ruang pada rumah tradisional Jawa tetap dipertahankan dan dihidupkan kembali. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat bagaimana bentuk revivalisasi yang dilakukan masyarakat lokal Desa Brayut pada rumah Jawa yang dimanfaatkan dalam industri pariwisata. Analisis deskriptif dengan pendekatan interpretative digunakan dalam penelitian kualitatif ini. Hasilnya adalah masyarakat lokal mewujudkan revivalisasi pada rumah tradisional mereka dengan tiga konsep, pertama konsep preserving heritage, kedua konsep living with in heritage dan ketiga konsep marketing heritage.
Kata Kunci: pelestarian, revivalisasi, heritage, tourism, rumah tradisional Jawa
