Abstrak


Ketidaksadaran Endah Nisrinasari dalam Novel Malaikat Kebijaksanaan (2020): Tinjauan Psikoanalisis Sigmund Freud


Oleh :
Razita Dewinta Anggraeni - B0217053 - Fak. Ilmu Budaya

Penelitian ini mengkaji ketidaksadaran Endah Nisrinasari dalam novel Malaikat Kebijaksanaan (2020) dengan memakai tinjauan psikoanalisis Sigmund Freud dan membatasi permasalahannya pada bahasa. Ada tiga tujuan dalam penelitian ini, yaitu: (1) menjelaskan psikobiografi Endah Nisrinasari, (2) menyajikan wujud-wujud kondensasi, simbolisasi, dan pengalihan yang terdapat dalam novel Malaikat Kebijaksanaan (2020) karya Endah Nisrinasari, dan (3) menyimpulkan ketidaksadaran Endah Nisrinasari dalam novel Malaikat Kebijaksanaan (2020).
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif-deskriptif. Data primer yang digunakan ialah bahasa berwujud kondensasi, simbolisasi, dan pengalihan dalam novel Malaikat Kebijaksanaan (2020) karya Endah Nisrinasari. Data sekunder yang dipakai adalah segala informasi lain terkait kondisi psikologis dan proses menulis serta hasil wawancara dengan pengarang tersebut.
Teknik pengumpulan data yang dilakukan, yaitu: membaca, menyimak, mencatat, observasi, dan wawancara. Teknik analisis penelitian didasarkan pada data yang telah terkumpul dan ditafsirkan melalui teori psikoanalisis Sigmund Freud. Data diklasifikasikan ke dalam tiga kelompok, kemudian diinterpretasikan.
Hasil penelitian ini berupa kondensasi, simbolisasi, dan pengalihan. Kondensasi diwujudkan melalui beberapa metafora, yaitu: ketidakberdayaan, ketidakpedulian, dan kepedulian. Simbolisasi dapat ditunjukkan melalui beberapa metafora, yaitu: kebaikan, kecantikan, kejelekan, kebijaksanaan, penderitaan, kenyamanan, dan kehidupan. Pengalihan diketahui melalui beberapa metonimi, yaitu: kejahatan, ketidakharmonisan, keharmonisan, dan obsesi. Endah pernah diejek jelek beberapa kali sehingga novel tersebut merupakan cerminannya untuk mencintai diri sendiri dan keinginannya untuk dianggap cantik dengan sudut pandang lain.

Kata-kata kunci: psikologi abnormal, psikoanalisis, Sigmund Freud