;

Abstrak


HUBUNGAN KADAR KORTISOL DENGAN MORTALITAS PADA ANAK DENGAN SEPSIS


Oleh :
Restu Triwulandani Tolibin - S591808005 - Fak. Kedokteran

Latar belakang. Pada pasien sakit kritis, diantaranya sepsis terjadi peningkatan kadar kortisol diakibatkan aktivasi aksis Hypothalamic-Pituitary-Adrenal (HPA). Mortalitas dikaitkan dengan kadar kortisol tinggi.

Tujuan. Mengetahui hubungan kadar kortisol dengan mortalitas pada anak dengan sepsis.

Metode. Penelitian ini menggunakan desain systematic review.

Hasil. Dari 21 penelitian, 19 penelitian menyatakan didapatkan hubungan antara peningkatan kadar kortisol dengan mortalitas. Data kortisol yang didapatkan diantaranya dalam bentuk kadar kortisol total serum, kortisol bebas serum, kortisol bebas realtime, kortisol saliva, kortisol serum basal, kortisol serum post tes stimulasi adrenocorticotropic hormone (ACTH), kortisol saliva basal, dan kortisol saliva post stimulasi ACTH. Nilai rerata (interval) persentase mortalitas pada pasien anak dengan penyakit kritis yang mengalami peningkatan kadar kortisol 25,81 (2,9-60) ?n pada anak sepsis dan syok sepsis 21,35 (0-84,3)%. Persentase Critical Illness-Related Corticosteroid Insufficiency (CIRCI) pada pasien anak dengan penyakit kritis adalah 21,91 (0-84,3)% serta pada anak sepsis dan syok sepsis 21,35 (0-84,3)%.

Kesimpulan. Terdapat hubungan antara kadar kortisol dengan mortalitas pada anak dengan sepsis. Didapatkan peningkatan pada kadar kortisol total serum, kadar kortisol bebas serum, kadar kortisol saliva, kadar kortisol bebas realtime, kadar kortisol serum basal dan post tes stimulasi ACTH dan kadar kortisol saliva basal dan post tes stimulasi ACTH pada anak dengan sepsis.