ABSTRAK Bagi seorang mahasiswa ternyata handphone mempunyai makna lebih dari sekedar alat komunikasi biasa, ada makna lain yang bisa didapat dari penggunaan handphone di dalam kehidupan sehari-hari mereka yang berkaitan dengan gaya hidup. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui makna handphone bagi anak muda. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Metode ini dipilih karena persoalan yang digali adalah persoalan makna. Strategi penelitian ini adalah studi kasus terpancang tunggal, sebab aspek tunggal dalam penelitian ini adalah mahasiswa program studi Sosiologi-Antropologi Universitas Negeri Sebelas Maret, yang merupakan informan dalam penelitian. Alasan pemilihan mahasiswa sosiologi-Antropologi sebagai informan adalah diharapkan mahasiswa Sosiologi-Antropologi memiliki persepsi yang berbeda dengan masyarakat kebanyakan. Pemilihan strategi terpancang tunggal didasarkan pada karakteristik pengguna handphone atau informan yang akan digunakan relatif sama. Teknik pengumpulan data yang digunakan meliputi (1) wawancara mendalam, (2) observasi, sedangkan untuk teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu model analisis interaktif ( interactive model of analysis ) yang meliputi 4 komponen yaitu (1) pengumpulan data, (2) reduksi data, (3) sajian data, (4) penarikan kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disimpulkan bahwa para mahasiswa memberikan pemaknaan yang berbeda terhadap handphone yang mereka miliki. (1) Handphone didalam pemaknaan nilai guna (fungsional). Mahasiswa tidak mempedulikan bentuk, model, dan merek. Selama handphone berfungsi sebagai alat komunikasi maka sudah terpenuhilah kebutuhan mahasiswa secara baik. Mahasiswa mengkonsumsi handphone hanya untuk memenuhi kebutuhan secara langsung yaitu kebutuhan akan komunikasi antar pribadi baik itu telepon atau sms. (2) Handphone dalam pemaknaan simbolik pada mahasiswa. Handphone bukan lagi dijadikan sebagai alat komunikasi saja namun lebih dari itu handphone digunakan sebagai citra dan identitas diri seseorang. Beberapa mahasiswa membeli handphone yang sedang tren dengan alasan utama supaya terlihat gaul, memiliki rasa percaya diri di depan teman-temannya, dan menunjukkan siapa dirinya kepada orang lain. Handphone menjadi barang yang sangat penting dalam kehidupan mahasiswa. Inovasi yang dihadirkan dalam fitur-fitur yang ada pada handphone menjadikan mahasiswa semakin tidak bisa lepas dari benda yang satu ini. Handphone kemudian menimbulkan gaya hidup konsumtif, baik konsumtif waktu, uang maupun handphone itu sendiri. Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa handphone selain sebagai alat komunikasi juga menjadi nilai tanda dan nilai simbol yaitu ekspresi gaya dan gaya hidup, prestise, kehormatan, kemewahan yang diperoleh atau yang melekat dalam handphone ketika dikonsumsi. Handphone menjadi satu benda material yang memberikan efek simbolik berupa identitas bagi si penggunanya.