Biskuit termasuk salah satu makanan ringan yang popular di kalangan masyarakat. Bahan dasar utama pembuatan biskuit adalah tepung terigu yang mana permintaan tepung terigu semakin meningkat karna banyak diaplikasikan pada produk pangan, sehingga salah satu alternatif untuk menurunkan tingkat konsumsi terigu adalah dengan pemanfaatan komoditas lokal yaitu sorgum. Sorgum merupakan tanaman pangan yang berasal dari Afrika serta termasuk salah satu tanaman pangan terpenting kelima yang dapat bertahan hidup pada berbagai kondisi iklim dengan nilai gizi yang memadai sebagai bahan pokok. Namun pemanfaatan sorgum di Indonesia masih belum banyak dikarenakan terdapat zat anti gizi yaitu tanin dan asam fitat. Salah satu cara untuk menurunkan kandungan tanin dan asam fitat pada biji sorgum yaitu dengan penyosohan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui karakteristik fisik, kimia, dan sensoris serta formulasi terbaik biskuit tepung sorgum sosoh. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan satu faktor dan dilakukan analisis data menggunakan One Way Analysis of Variance (ANOVA) untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan. Apabila menunjukkan adanya perbedaan, maka akan dilanjutkan dengan analisis Duncan’s Multiple Range Test (DMRT) pada tingkat kepercayaan 95?ngan signifikansi ? = 0,05. Analisis yang dilakukan pada penelitian ini adalah analisis fisik (tekstur), kimia (kadar air,2 kadar abu, kadar protein, kadar lemak, dan kadar karbohidrat). Formulasi terbaik dari penelitian biskuit tepung sorgum sosoh yaitu formulasi A yaitu substitusi 85% tepung terigu : 15% tepung sorgum dengan tingkat kekerasan sebesar 14,227 N. Kemudian untuk karakteristik kimia kadar airnya sebesar 4,2240%; kadar abu sebesar 1,089%; kadar protein sebesar 9,657%; kadar lemak sebesar 8,121%; dan kadar karbohidrat sebesar 81,131%. Sedangkan untuk karakteristik sensoris untuk parameter warna memiliki nilai sebesar 4,0750; aroma sebesar 3,925; rasa sebesar 3,75; tekstur 3,775; serta untuk parameter overall sebesar 3,951