Abstrak


ADAPTASI MASYARAKAT NELAYAN PANTAI KENJERAN KOTA SURABAYA DALAM MENGHADAPI PERUBAHAN IKLIM BERBASIS SUSTAINABLE LIVELIHOOD


Oleh :
Agraprana Daffa Al`muhtadie Billah - D0317002 - Fak. ISIP

Agraprana Daffa Al’Muhtadie Billah. D0317002. “Adaptasi Masyarakat Nelayan Pantai Kenjeran Kota Surabaya Dalam Menghadapi Perubahan Iklim Berbasis Sustainable Livelihood. 2022. Fakultas Ilmu Sosial dan Politik. Universitas Sebelas Maret.

Perubahan iklim memberikan dampak yang signifikan dalam aspek-aspek kehidupan manusia terutama nelayan. Aspek-aspek seperti permasalahan sosial, ekonomi, dan kesehatan sangat berdampak terhadap tingkat kesejahteraan suatu masyarakat. Pantai Kenjeran Surabaya merupakan salah satu contoh masyarakat yang terdampak secara langsung dengan perubahan iklim yang terjadi. Kondisi cuaca yang semakin buruk dan susah diprediksi, menurunnya hasil tangkapan adalah salah contoh dari dampak perubahan iklim yang paling kasat mata. Perlu upaya adaptasi oleh masyarakat Nelayan Pantai Kenjeran Surabaya supaya dapat mengatasi dampak dari perubahan iklim tersebut karena profesi nelayan sudah tidak dapat menjamin kesejahteraan mereka lagi. Mulai dari mencari pekerjaan tambahan sampai berhutang merupakan salah satu contoh dari upaya masyarakat nelayan Pantai Kenjeran Surabaya memenuhi kebutuhan hidup keluarga mereka sehari-hari. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana proses adaptasi, karakteristik sustainable livelihood, dan tantangan/hambatan dalam penerapan konsep sustainable livelihood. Penelitian ini menggunakan metode kualitaitf deskriptif dan pemilihan sampling menggunakan metode purposive sampling. Dengan dilandasi 2 teori yaitu teori modal sosial Bourdieu dan teori sustainable livelihood penulis ingin menyajikan secara detail mengenai kondisi yang sedang dialami masyarakat Nelayan Pantai Kenjeran Surabaya. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa kondisi yang dialami masyarakat nelayan Pantai Kenjeran Surabaya memiliki modal sosial yang berlebih namun tidak dengan modal-modal lainnya. Hal tersebut mengakibatkan profesi nelayan mereka sulit untuk berkembang karena kurangnya modal manusia, modal ekonomi, dan modal alam yang dimiliki.