Abstrak


Evaluasi pengendalian kualitas produk akhir pada kain oxford W/I DI PT. Sari Warna Asli Unit Iv Karanganyar


Oleh :
Rinto Purnomo - F3506100 - Fak. Ekonomi dan Bisnis

ABSTRAK Dalam perkembangan suatu perusahaan, kualitas merupakan salah satu pemegang peranan penting dalam menentukan pesat atau tidaknya perkembangan perusahaan tersebut. PT. Sari Warna Asli merupakan salah satu perusahaan besar yang bergerak di bidang tekstil dan memiliki beberapa cabang yang tersebar di Jawa Tengah. Tujuan Penelitian ini adalah (1). Untuk mengetahui pengendalian kualitas produk kain oxford w/i pada PT. SARI WARNA ASLI IV, (2). Untuk mengetahui tingkat kerusakan kain oxford w/i kaitannya dengan pengendalian kualitas di PT. Sari Warna Asli IV. Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data yang dilaksanakan dengan observasi dan wawancara. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisa P-Chart dengan batas kendali atas (UCL) dan batas kendali bawah (LCL). Analisis yang digunakan untuk mencari permasalahan kualitas adalah dengan Diagram Pareto dan Diagram Fish Bone. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan : (1). Pelaksanaan pengendalian kualitas pada perusahaan PT. Sari Warna Asli IV dapat disimpulkan belum terlaksana dengan baik. (2). Permasalahan kualitas yang sering terjadi di PT. Sari Warna Asli IV diantaranya mangkak, kotor, lebar variabel, sobek, krowak dan belang. (3). Penyebab terjadinya permasalahan kualitas adalah faktor sumber daya manusia kemudian di penerapan metode yang kurang tepat, bahan baku yang sulit didapat dan mesin yang sudah tidak layak pakai. Berdasarkan pembahasan analisis data dan kesimpulan hasil penelitian yang telah dikemukakan, penulis ingin memberikan saran-saran sebagai berikut : (1). Perlu adanya pembaharuan mesin karena mesin-mesin yang selama ini beroperasi sudah cukup tua sehingga sering menimbulkan kesalahan-kesalahan, (2). Sumber daya manusia adalah prioritas utama dalam sebuah perusahaan maka dari itu untuk kelangsungan hidup perusahaan perlu memperketat dalam penyeleksian karyawan dalam hal potensi, pelatihan, dan etos kerja, (3). Demi kelancaran pencarian bahan perlu adanya perluasan jaringan agar perusahaan tidak kesulitan dalam pencarian pasokan bahan. Bagi manajemen logistik untuk lebih teliti dalam mencari pemasok bahan agar tidak terjadi kegagalan dalam produksi karena bahan yang didiperoleh tersebut rusak, (4). Penerapan sosialisasi metode ke tiap depatemen yang merata.