Abstrak


Strategi Pengembangan Kelompok Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Akseptor (UPPKA) Desa Ngunut, Kecamatan Jumantono, Kabupaten Karanganyar dalam Pengolahan Toga


Oleh :
Yasmin Suci Tazkiatunnufus - H0418086 - Fak. Pertanian

Pengembangan kelompok Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Akseptor (UPPKA) diperlukan untuk mensejahterakan anggota kelompok dan meningkatkan pemanfaatan potensi desa setempat. Penelitian ini bertujuan untuk : (1) menganalisis profil kelompok UPPKA Desa Ngunut dalam pengelolaan toga, (2) menganalisis proses pemberdayaan yang dilakukan pada kelompok UPPKA Desa Ngunut, dan (3) merumuskan strategi pengembangan kelompok UPPKA Desa Ngunut dalam pengolahan toga.

Metode dasar dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan analisis deksriptif. Lokasi penelitian dilakukan di Desa Ngunut, Kecamatan Jumantono, Kabupaten Karanganyar yaitu kelompok Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Akseptor (UPPKA) karena toga yang ada di Desa Ngunut melimpah, tetapi kelompok UPPKA dan masyarakat setempat belum mampu memanfaatkannya secara optimal. Penentuan informan dalam penelitian ini dilakukan secara sengaja atau purposive dan snowball. Informan kunci dalam penelitian ini yaitu Kepala Desa Ngunut, Ketua Kelompok UPPKA, dan Pengurus Inti Kelompok UPPKA Desa Ngunut. Informan snowball dalam penelitian ini yaitu Anggota Kelompok UPPKA Desa Ngunut. Metode analisis yang digunakan adalah metode Analysis Interactive Model dari Miles dan Huberman dan metode Analisis Matriks SWOT. Penelitian ini menggunakan teknik triangulasi sumber data dan metode.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa profil kelompok UPPKA dalam pengelolaan toga belum optimal karena belum sepenuhnya anggota dalam kelompok turut berpartisipasi dan lingkup pemberdayaan hanya melibatkan internal kelompok. Proses pemberdayaan yang dilakukan meliputi pertemuan rutin, pelatihan pengolahan toga beserta pemasarannya, serta produksi toga. Ketiga hal tersebut juga belum optimal karena belum ada konsistensi dari internal kelompok. Produksi yang dilaksanakan pun belum rutin dan hanya melibatkan internal anggota, sehingga belum mampu memberdayakan masyarakat sekitar Desa Ngunut. Strategi yang dapat diterapkan yaitu melibatkan karang taruna, merealisasikan pembuatan shopee dan mengaktifkan instagram sebagai sarana pemasaran, memperkenalkan kelompok kepada pihak eksternal, memperbaiki sistem dan menjalankan tugas sesuai dengan pembagiannya, merapikan arsip-arsip, Gerai Agridaya Ngunut dipindahkan ke kota dan memberdayakan ibu-ibu rumah tangga, setiap anggota kelompok membawa toga secara bergantian ketika panen, dan melibatkan masyarakat setempat yang bukan anggota untuk membantu produksi.